Home Start Back Next End
  
sengan sensing yang hanya melibatkan empat kemampuan panca indera, persepsi juga
melibatkan perasaan dan emosi serta interpretasi. 
Ittelson (1978) menggolongkan empat
dimensi dalam persepsi yaitu 
a) cognitive, pemikiran, organisasi dan pengumpulan
informasi; b) affective, perasaan; c) Interpretative, mengarahkan arti dan asosiasi ruang,
dalam menginterpretasikan informasi 
manusia biasanya bertolak dari
memori dan
perbandingan pengalaman; d)evaluative, menilai dan menggolongkan baik dan buruk.
         
Konsep penting dalam persepsi lingkungan adalah sense of place
(genius loci). 
Konsep ini menyatakan bahwa pengalaman manusia bisa melebihi aspek fisik dan
penginderaan, tetapi juga bisa menciptakan keterikatan dengan semangat yang ditimbulkan
oleh lingkungan tersebut (spirit of place). 
Dalam konteks perkotaan, prinsip sense of place
merupakan salah satu kunci keberhasilan ruang publik.
Gambar 2.6 Bagan Konsep Communal Space
(sumber: Sense of Place John Montgomery, 1998)
Selanjutnya untuk menciptakan ‘sense of identity’, Von meiss (1990) menciptakan
strategi desain yang harus dilakukan diantaranya adalah a) menciptakan ruang dan
lingkungan yang responsif dan berdasarkan kepada pendalaman nilai serta perilaku orang
tertentu atau grup yang dituju, serta keunikan lingkungan yang turut membangun identitas
masyarakatnya; b) partisipasi dari calon pengguna dalam perancangan lingkungan, dapat
dicapai dengan menghilangkan pemisah antara perancang dan pengguna; c) menciptakan
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter