23
1.
Anchor to which other association can be attached, artinya suatu merek dapat
digambarkan seperti suatu jangkar dengan beberapa rantai. Rantai
menggambarkan asosiasi dari merek tersebut.
2.
Familiarity
Liking, artinya dengan mengenal merek akan menimbulkan rasa
terbiasa terutama untuk produk-produk yang bersifat low involvement
(keterlibatan merek) seperti pasta gigi, tissue, dan lain-lain. Suatu kebiasaan
dapat menimbulkan keterkaitan kesukaan yang kadang-kadang dapat menjadi
suatu pendorong dalam membuat suatu keputusan.
3.
Substance/Commitment. Kesadaran akan nama dapat menandakan keberadaan,
komitmen, dan inti yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Secara logika,
suatu nama dikenal karena beberapa alasan, mungkin karena program iklan
perusahaan yang ekstensi
jaringan distribusi yang luas, eksistensi yang sudah
lama dalam industri, dll. Jika kualitas dua merek sama, brand awareness akan
menjadi faktor yang menentukan dalam keputusan pembelian konsumen.
4.
Brand to Consider.
Langkah pertama dalam suatu proses pembelian adalah
menyeleksi dari suatu kelompok merek-merek
yang dikenal untuk
dipertimbangkan merek mana yang akan diputuskan dibeli. Merek yang
memiliki Top of Mind yang tinggi mempunyai nilai yang tinggi. Jika suatu
merek tidak tersimpan dalam ingatan, merek tersebut tidak dipertimbangkan di
benak konsumen. Biasanya merek-merek yang disimpan dalam ingatan
konsumen adalah yang disukai atau merek yang dibenci.
|