![]() 26
(a)
(b)
Gambar 2.10
Ilustrasi 2 Dimensi Rongga Agregat Besar (kiri) Kecil (kanan)
Faktor air semen mempengaruhi seberapa baik lapisan semen membungkus serta
merekatkan antar agregat. Pada beberapa kasus tertentu penggunaan air yang berlebih
sebenarnya dapat menambah kuat tekan dari beton dikarenakan pasta semen yang cair
menutupi pori-pori beton. Membuat sifat beton berpori seperti beton normal dimana
rongga-rongga pada beton tertutup oleh semen.
Tetapi penggunaan air yang terlalu
banyak juga mengakibatkan pasta yang terlalu encer dapat melemahkan
fungsi semen
yang mengikat antar agregat. Dan kurang nya air membuat semen tidak bereaksi dengan
baik, menjadikan pasta semen terlalu kering menjadikan semen tidak menyatu
dengan
baik dengan agregat penyusunnya.
Menurut ACI (American Concrete Institute) 522R-10
mengenai Pervious
Concrete dimana biasanya beton berpori memiliki kuat tekan sebesar 400 sampai 4000
psi (2,8
Mpa sampai dengan 28
Mpa). Sehingga beton berpori sendiri memiliki kuat
tekan yang relatif kecil dibandingkan beton normal, menjadikan beton berpori memiliki
aplikasi yang terbatas jika dibandingkan dengan beton normal.
Dimana aplikasi yang
sering digunakan adalah sebagai perkerasan, untuk tempat parkir ataupun sidewalk.
|