Home Start Back Next End
  
jumlahnya mencapai 22 perusahaan perkebunan pada tahun 1874. Mengingat kegiatan
perdagangan tembakau yang sudah sangat luas dan berkembang, Nienhuys
memindahkan kantor perusahaannya dari Labuhan ke Kampung "Medan Putri".
Dengan demikian "Kampung Medan Putri" menjadi semakin ramai dan selanjutnya
berkembang dengan nama yang lebih dikenal sebagai "Kota Medan".
Legenda Kota Medan
Menurut legenda di zaman dahulu kala pernah hidup di Kesultanan Deli lama kira-
kira 10 Km dari Kampung Medan yakni di Deli Tua sekarang seorang Putri yang
sangat cantik dan karena kecantikannya diberi nama Putri Hijau. Kecantikan Putri ini
tersohor kemana-mana mulai dari Aceh sampai ke ujung Utara Pulau Jawa.
Sultan Aceh jatuh cinta pada Putri itu dan melamarnya untuk dijadikan
permaisurinya. Lamaran Sultan Aceh itu ditolak oleh saudara kedua laki-laki Putri
Hijau. Sultan aceh sangat marah karena penolakan itu dianggapnya sebagai
penghinaan terhadap dirinya. Maka pecahlah perang antara Kesultanan Aceh dengan
Kesultanan Deli.
Menurut legenda yang tersebut diatas, dengan menggunakan kekuatan gaib seorang
dari saudara Putri hijau menjelma menjadi seekor ular naga dan seorang lagi menjadi
sepucuk meriam yang tidak henti-hentinya menembaki tentara Aceh hingga akhir
hayatnya.
Kesultanan Deli lama mengalami kekalahan dalam peperangan itu dan karena kecewa
Putra Mahkota yang menjelma menjadi meriam itu meledak sebagian, bagian
belakangnya terlontar ke Labuhan Deli dan bagian depannya kedataran tinggi Karo
kira-kira 5 Km dari Kabanjahe.
Putri Hijau ditawan dan dimasukkan dalam sebuah peti kaca yang dimuat kedalam
kapal untuk seterusnya dibawa ke Aceh. Ketika kapal sampai di Ujung Jambo Aye,
Putri Hijau mohon diadakan satu upacara untuknya sebelum peti diturunkan dari
kapal. Atas permintaannya, harus diserahkan padanya sejumlah beras dan beribu-ribu
telur dan permohonan tuan Putri dikabulkan. Tetapi baru saja uapacara dimulai tiba-
tiba berhembuslah angin ribut yang maha dahsyat disusul gelombang-gelombang
yang sangat tinggi.
Dari dalam laut muncullah abangnya yang telah menjelma menjadi ular naga itu dan
dengan menggunakan rahangnya yang besar itu diambilnya peti tempat adiknya
dikurung, lalu dibawanya masuk ke dalam laut.
Legenda ini samapai sekarang masih terkenal di kalangan masyarakat Deli dan
malahan juga dalam masyarakat Melayu di Malaysia.
Di Deli Tua masih terdapat reruntuhan Benteng dan Puri yang berasal dari zaman
Putri Hijau, sedang sisa meriam penjelmaan abang Putri Hijau itu dapat dilihat di
halaman Istana Maimun Medan.
Penjajahan Belanda di Tanah Deli
Belanda yang menjajah Nusantara kurang lebih setengah abad namun untuk
menguasai Tanah Deli mereka sangat banyak mengalami tantangan yang tidak sedikit.
Mereka mengalami perang di Jawa dengan pangeran Diponegoro sekitar tahun 1825-
1830. Belanda sangat banyak mengalami kerugian sedangkan untuk menguasai
8
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter