![]() 19
Gambar 2.17 Salah satu outlet De Boliva Ice Cream di Surabaya
Pada awal tahun 1990, es krim De Boliva
dikenal dengan
nama Cinxana, sebuah produksi rumahan yang mengkhususkan
pada es krim yang penyebarannya hanya sebatas teman dan
keluarga.
Dari situ, mulai berkembang dari mulut ke mulut.
Pada
tahun 2000, seorang pengusaha muda mulai mengganti nama
dengan es krim De Boliva. Dari awalnya, es krim ini telah
diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan pilihan sehingga
mendukung kesuksesan produk ini. Es krim De Boliva menyediakan
es krim dalam rasa vanilla, mocha, chocolate
dan strawberry, dan
dengan pengalaman yang cukup dalam mix and match, beberapa
menu spesial dari De Boliva
ini merupakan campuran antara es
krim dengan beberapa minuman beralkohol seperti Kahlua, Baileys,
Margarita, Tequila dan lain sebagainya.
Outlet
De Boliva dibangun pada bulan Desember 2001.
Disini, pelanggan dapat menikmati es krim bebas kolesterol
berkualitas terbaik, baik dari segi rasa, bahan, dan penyajian sambil
mendengarkan musik. Mendukung kesuksesan outlet di jl. Mayjend
HR Mohammad ini, kemudian pada bulan Mei 2003, dibangun
sebuah outlet baru yang lebih luas di jl. Raya Gubeng.
Tiap tahun, pemilik berharap dapat memperbesar pemasaran
produk dengan terus membuka outlet baru yang menjangkau
seluruh kawasan di Surabaya dan Indonesia.
Kelebihan:
Cafe yang menyediakan esk krim low fat pertama di Surabaya.
Adanya website yang membantu de Boliva mempromosikan
produknya.
Suasana outlet yang nyaman.
Kelemahan:
Lahan parkir yang kurang luas.
Porsinya terlalu kecil (sedikit) dan menu kurang bervariasi.
|