Home Start Back Next End
  
dinding berupa deretan gambar dua orang pegulat Mesir dengan gerakan 
tangan yang
bervariasi. Bangsa Mesir kuno juga mendekorasi sekeliling sisi pot dengan figur manusia
dengan gerakan yang berubah sedikit demi sedikit yang akan menghasilkan ilusi pergerakan jika
pot tersebut diputar. (animasi dari tahun ke tahun).
Pada tahun 1645 seorang Misionaris Jerman bernama Althanasius Kircher membuat
sebuah lentera ajaib. Lentera ini berfungsi sebagai slide yang dapat membesarkan gambar jika
disorotkan ke dinding. Gambar-gambar tersebut dilukis di atas kaca dan dapat digerakkan
seiring dengan ceritanya. Pada masa selanjutnya ditemukan teori “Persistence of Vision” oleh
Peter Roget pada 1824. Teori ini berbunyi bahwa mata manusia sanggup menyimpan gambar
yang dilihatnya walau gambar itu sudah hilang. Prinsip ini melahirkan begitu banyak penemuan
yang berguna sebagai bentuk awal animasi. Thaumatrope yang dibuat oleh seorang dokter
Inggris bernama John Paris pada 1825 merupakan cakram dengan dua gambar yang berbeda di
setiap sisinya dan  pada kiri dan kanannya diikatkan tali pegas. Jika Thaumatrope diputar akan
tercipta ilusi gabungan dari kedua gambar yang berbeda tersebut. Penemuan  berlanjut dengan
ditemukannya Phenakistoscope oleh Dr Joseph Antoine Plateu dan Dr Simon Rittrer pada tahun
1830. Phenakistoscope yang menghasilkan ilusi gerakan lewat jendela kecil pada piringan
berputar yang menayangkan urutan gambar tersebut. Joseph. 1867 Zoetrope atau dikenal pula
dengan “Wheel of Life” dijual sebagai mainan di  Amerika. Zoetrope merupakan silinder terbuka
dengan rangkaian gambar yang dipasang di sekeliling sisi dalamnya. Jika silinder tersebut
diputar pada porosnya, gambar akan terlihat bergerak jika
diintip melalui celah pada bibir
silinder. Praxinoscope yang dikembangkan oleh Emile Reynould pada 1877  memiliki prinsip
yang serupa dengan cara kerja  Zoetrope , hanya saja medium untuk melihat ilusi tersebut ada
pada cermin yang dipasang di tengah poros silinder praxinoscope. Selanjutnya animasi
berkembang melalui media Flipbook, sebuah media yang paling praktis untuk menyaksikan ilusi
gerakan.  Flipbook merupakan lembaran berisi gambar statis yang kian bergerak sehingga jika
lembaran dibalik secara cepat. Prinsip Flipbook ini pula yang menjadi acuan teknik animasi 2
dimensi modern.
Pada 1906 seorang kartunis koran New York, James Stuart Blackton bersama dengan
Thomas Edison mempublikasikan kombinasi
sequence
gambar dengan fotografi lewat karya
Humorous Phases of Funny Faces. Namun terobosan animasi ditandai pada tahun1914 oleh
Winsor Mc Kay, yang
dikenal sebagai Bapak Animasi, 
mengembangkannya sebagai bentuk
seni pertunjukan. Karyanya yang fenomenal adalah “Gertie the Dinosaur” yang menampilkan
dirinya sendiri berinteraksi dengan animasi
dinosaurus. Walt Disney membawa animasi ke
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter