Home Start Back Next End
  
Hollywood pada 1923 yang adalah pusat film live-action. Setelah membuat “Alice Comedies”
dan “Oswald the Lucky Rabbit”, nama Walt Disney semakin tersohor melalui film animasi
bersuara pertama “Steamboat Willie” yang memperkenalkan Mickey Mouse. Pada periode itu
animasi berkembang pesat dan disukai semua kalangan. Tonggak sejarah animasi selanjutnya
adalah animasi panjang “Snow White and the Seven Dwarf” dengan durasi 83 menit.
Penemuan CGI atau Computer Generated Imagery merombak industri animasi secara
drastis. “Toy Story”
(1995) adalah film panjang pertama yang menggunakan teknik CGI
sekaligus menandai era film animasi 3D. Sampai saat ini, inovasi yang berkelanjutan
memungkinkan animasi CGI memperoleh tampilan yang semakin mendekati realita. Misalnya
“Avatar” oleh James Cameron yang diproduksi dengan teknik motion dan facial capture pada
2009 dan “The Adventures of Tintin” pada 2011.
 
2.2.2 
Sejarah Film Animasi Indonesia
Animasi di Indonesia telah ada sejak zaman dulu. Hal ini dapat kita lihat jika kita
menelusuri relief-relief candi. Selain relief, wayang kulit juga merupakan bentuk animasi yang
populer di kalangan masyarakat Jawa.
Pusat Film Negara (PFN) di tahun 1950 membuat sebuah film propaganda untuk
pemilihan umum “Si Doel Memilih” dengan teknik cell animation  berdurasi sepuluh menit dan
hitam putih. TVRI membuat “Serial Si Huma” dan Film boneka yang sangat terkenal “Si
Unyil”. Pada 1970-an  muncul sebuah perusahaan film yang khusus membuat film iklan dengan
teknik animasi, kebanyakan disiarkan di TVRI dan di Bioskop untuk mengawali pemutaran film
panjang. Dari perusahaan ini kemudian lahir Anima Indah, yang berusia tidak lebih dari sepuluh
tahun, telah berjasa menjadi perintis sejarah film animasi Indonesia.
Festival Film Mini (1972) oleh Dewan Kesenian Jakarta, memiliki andil cukup
signifikan dalam sejarah film animasi Indonesia. Festival film ini telah mendorong munculnya
para pembuat film muda yang membuat film animasi berdurasi pendek dan bukan berorientasi
pada pasar. Di tahun 1980, Gotot Prakosa, salah seorang tokoh animasi Indonesia membuka
Program Studi Animasi di Institut Kesenian Jakarta. Akhir era 80-an bermunculan televisi
swasta yang turut menggerakkan dunia animasi Indonesia. Selama tahun 90-an ini produksi film
animasi di Indonesia sangat marak. Setiap tahun rata-rata diproduksi
lebih dari 50 judul dan
studio-studio animasi mulai berproduksi di berbagai kota di Indonesia. Pada tahun 1996, sebuah
perusahaan animasi dari Taiwan, PT Asiana Wang Animation berdiri di Indonesia yang secara
bertahap memproduksi film-film animasi yang dipesan pembeli dari luar negeri, serta membuat
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter