Cantor pada era 30-an. Para komedian sebaiknya tampil dengan apa adanya sebagai karakter
yang diperankan. Jika riasan dan pencahayaan dapat mempengaruhi perubahan penampilan,
properti dan kostum dapat menjadi poin penarik perhatian (empasis) bagi karakter.
2.3
Sinopsis Film Pendek Animasi Keripik Sukun Mbok Darmi
Di sebuah stasiun
kereta, Mbok Darmi yang hendak berangkat ke luar kota membeli
sebungkus keripik sukun. Sebuah kereta baru saja singgah di stasiun tersebut untuk menurunkan
penumpang. Mbok Darmi berbenturan bahu dengan beberapa penumpang yang tergesa-gesa, di
antaranya pemuda bertampang Preman yang penampilannya garang. Mbok Darmi menggerutu.
Sambil menunggu kereta yang datang, Mbok Darmi kemudian duduk di kursi panjang
sambil membaca koran yang ia bawa. Datanglah seorang pemuda bertampang preman yang tadi
menabraknya dan duduk di sebelahnya. Setelah beberapa saat, terdengar bunyi kunyahan keripik
yang mengganggu ketenangan Mbok Darmi membaca. Mbok Darmi menurunkan koran
dan
melihat sang preman sedang menikmati keripik sukun yang bungkusnya kini terbuka dan
terletak di kursi antara Mbok Darmi dan si preman. Mbok Darmi langsung merampas keripik
sukun tersebut mendekat padanya, meraup segenggam penuh lalu memasukkannya ke dalam
mulut. Setelah beberapa saat, si preman ternyata mengulurkan tangannya kembali untuk
mengambil keripik sukun tersebut. Kemudian mereka berdua saling mengambil keripik itu
sampai akhirnya tersisa 1 keripik dalam bungkusnya. Dengan santainya si preman mengambil
keripik yang tersisa itu, memecahkannya dan menawarkan separuhnya kepada Mbok Darmi.
Mbok Darmi yang jengkel menerima pula keripik itu dan memakannya sementara si preman
pergi dengan wajah yang tersenyum ramah meninggalkan kursi karena keretanya sudah tiba.
Tak lama kemudian kereta Mbok Darmi tiba. Mbok bergegas mengemasi ulang barang
bawaannya dan dengan pucat pasi menemukan bahwa keripik sukun yang tadi dibelinya masih
tersimpan utuh dalam tas belanjaan Mbok Darmi.
|