ditemukan pada setiap masyarakat tradisional di belahan dunia manapun. Hanya bentuknya
saja yang berbeda-beda. Hal ini terjadi karena adanya batas spasial dan temporal.
Namun seiring berkembangnya zaman penyampaian cerita yang berasal dari suatu
kebudayaan tidak hanya sebatas dari mulut ke mulut, tetapi juga melalui contoh yang disertai
dengan perbuatan ataupun media lainnya.
2.4.2
Ciri-ciri Folklore
Folklore memiliki beberapa ciri-ciri, dan berikut adalah paparan ciri-ciri tersebut :
1.
Penyebaran dan pewarisannya dilakukan secara lisan, yaitu melalui tutur kata dari mulut
ke mulut serta dari satu generasi ke generasi berikutnya.
2.
Bersifat tradisional, karena dalam bentuk relatif tetap atau dalam bentuk standar, dan juga
di antara kolektif tertentu dalam waktu yang cukup lama, paling sedikit dua generasi.
3.
Ada dalam versi-versi bahkan varian-varian yang berbeda. Hal ini disebabkan karena
penyebaran secara lisan, alasannya adalah proses interplasi (interpolation) atau proses
lupa diri seorang manusia sehingga folkrole
dapat mengalami perubahan. Walaupun
demikian, perbedaan biasanya hanya terletak pada bagian karyanya saja sedangkan
bentuk dasarnya tetap bertahan.
4.
Bersifat anonim, yaitu nama pencipta dari cerita tersebut sudah tidak diketahui lagi.
5.
Biasa mempunyai bentuk berumus atau berpola. Seperti cerita rakyat biasanya
menggunakan kata-kata klise untuk menggambarkan emosi seseorang, atau ungkapan
tradisional, ulangan-ulangan dan kalimat-kalimat ataupun kata-kata pembuka dan
penutup yang baku, misalnya kata menurut empunya cerita
demikian konon.
6.
Mempunyai kegunaan dalam kehidupan bersama suatu kolektif. Cerita rakyat misalnya
mempunyai kegunaan sebagai alat pendidik atau pelipur lara, protes social, dan proyeksi
keinginan terpendam.
7.
Bersifat prologis, yaitu mempunyai logika atau penalaran sendiri yang tidak sama dengan
logika umum.
8.
Menjadi milik bersama (collective) dari kolektif tertentu. Hal ini disebabkan tidak
diketahui lagi siapa pencipta pertamanya. Sehingga setiap anggota kolektif yang
bersangkutan merasa memilikinya.
|