Home Start Back Next End
  
31
2.2.5  Perkembangan Agresi
Loeber
dan Hay (dalam Krahe, 2005) menyatakan bahwa sampai batas
tertentu agresi bersifat normatif umur (age-normatif) terutama dikalangan anak-
anak dan remaja. Ini berarti bahwa perilaku yang dilakukan dengan niat
menyakiti orang lain diperlihatkan, paling tidak sekali-sekali, oleh banyak atau
kebanyakan anggota kelompok umur ini. Tetapi, ada sejumlah anak dan remaja
yang menyimpang dari proses perkembangan normal ini.
Perilaku agresi akan berubah tingkat dan polanya pada masa remaja dan
pada masa dewasa-muda. Perubahan penting pada perilaku agresif tersebut
karena lebih terorganisasi secara sosial. Selanjutnya Loeber dan Stouthamer
(dalam Krahe, 2005) mengatakan bahwa perilaku agresi terus menurun
sebagaimana fungsi umur. Sikap agesif ini dapat terjadi pada semua kalangan
masyarakat, tetapi akan beragam tingkat agresifnya. Biasanya mereka
melakukan tindakan agresi dalam tingkatan yang berbeda, dalam cara yang
berbeda, dan untuk alasan yang berbeda (Krahe, 2005).
2.3
Remaja
2.3.1 Definisi Remaja
Remaja dalam bahasa Inggris ialah adolescent yang berasal dari kata latin,
yakni adolescence
yang artinya tumbuh kearah kematangan fisik dan sosial
psikologis (Gunarsa & Gunarsa, 2008). Steinberg (2002), menyatakan bahwa
remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak dan dewasa, yang
berarti tumbuh menuju kematangan. Santrock (2003) dan Papalia, Olds, dan
Feldman (2007), menambahkan pernyataan Steinberg dengan menyebutkan
terjadinya perubahan kognitif, biologis dan sosio-emosional pada masa remaja.
Untuk menentukkan rentang usia remaja, Papalia, Olds, dan
Feldman
(2007) menyatakan usia remaja ialah individu yang berusia antara 11-21 tahun.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter