66
lain seperti
flu atau tifus. Oleh karena itu diperlukan kejelian pemahaman
tentang
perjalanan
penyakit
infeksi
virus
dengue,
patofisiologi,
dan
ketajaman
pengamatan klinis. Dengan pemeriksaan klinis
yang baik dan
lengkap, diagnosis
DBD serta pemeriksaan penunjang (laboratorium) dapat
membantu terutama bila
gejala klinis kurang memadai.
Penyakit
demam
berdarah
didiagnosis
dengan
melihat
gejala
yang
muncul,
seperti
demam
tinggi
dan
munculnya ruam.
Namun,
karena
gejala
penyakit
demam
berdarah
kadangkala sulit
dibedakan dengan
penyakit
malaria,
leptospirosis,
maupun
demam
tifoid
maka
biasanya
pekerja
medis
atau
dokter
akan
terlebih
dahulu
mengecek
sejarah
kesehatan
dan
perjalanan
pasien
untuk
mencari
informasi
kemungkinan pasien
tergigit
nyamuk.
Selain
itu
untuk
mendapatkan
ketepatan
diagnosis
yang
lebih
tinggi
umumnya
dilakukan
berbagai
uji
laboratorium.
Beberapa
tes
yang
biasanya
dilakukan
adalah
studi
serologi
untuk
mengetahui ada tidaknya antibodi terhadap virus dengue di
tubuh
pasien,
menghitung
titer
antibodi
terhadap
virus
dengue,
dan
penghitungan
sel
darah lengkap (sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit).
Sampai
saat
ini belum
ada obat spesifik bagi penderita demam berdarah.
Banyak
orang
yang
sembuh
dari
penyakit ini
dalam jangka
waktu
2
minggu.
Tindakan pengobatan yang
umum dilakukan pada pasien demam berdarah
yang
tidak
terlalu
parah
adalah
pemberian
cairan
tubuh
(lewat
minuman
atau
elektrolit) untuk
mencegah
dehidrasi akibat
demam
dan
muntah,
konsumsi
obat
yang
mengandung acetaminofen (misalnya tilenol)
untuk
mengurangi
nyeri dan
|