22
Sebagai
suatu
instrumen
manajemen, SOP berlandaskan pada sistem
manajemen
kualitas
(Quality Management System), yakni sekumpulan
prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek
standar
untuk
manajemen
sistem yang
bertujuan
menjamin
kesesuaian
dari
suatu
proses
dan
produk
(barang dan/atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Sistem
manajemen
kualitas
berfokus
pada
konsistensi dari proses kerja. Hal ini
mencakup
beberapa
tingkat
dokumentasi terhadap standar-standar kerja.
Sistem ini
berlandaskan
pada
pencegahan
kesalahan,
sehingga
bersifat
proaktif, bukan pada deteksi kesalahan yang bersifat reaktif.
2.5.2
Tujuan SOP
Menurut Tjipto Atmoko, tujuan SOP bagi perusahaan adalah
menciptakan komitmen mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan unit kerja
perusahaan untuk mewujudkan good governance.
Menurut Tunggal (2011, p20), tujuan SOP adalah menyederhanakan
pekerjaan kita supaya hanya berfokus pada intinya, tetapi cepat dan tepat.
Dengan
cara
ini,
keuntungan
mudah
diraih, pemborosan diminimalisasi dan
kebocoran keuangan bisa dicegah.
Menurut Widari (2008), tujuan SOP adalah sebagai berikut:
1. Membakukan
standarisasi
kerja
secara
administratif
agar
tidak
terjadi
variasi prosedur dalam menjalankan aktivitas kerja.
2.
Pedoman
bagi
pelaksana,
menjadi
alat
komunikasi
antara
pelaksana
dan
pengawas, dan menjadikan pekerjaan diselesaikan secara konsisten.
3. Sebagai
salah
satu
alat
training
dan
bisa
dipergunakan
untuk
mengukur
kinerja karyawan.
4.
Sarana penunjang
yang sangat penting sebagai alat yang efektif dan
efisien
guna
menggerakkan
kegiatan organisasi
dalam meningkatkan
produktivitas dan menjamin mutu layanan.
5.
Menetapkan
spesifikasi
teknis
atau sesuatu
yang
dibakukan
termasuk
tata
cara dan metode yang disusun berdasarkan konsesus semua
pihak yang
terkait
dengan
memperhatikan
syarat-syarat
keselamatan,
keamanan,
|