24
dunia
ini sekecil
telur
burung
merpati.
Batas-batas
budaya
dan
negara
menjadi
musnah.
Kekuasaan
tertinggi
di
dunia
ini
tidak
lagi
terletak
pada
pemilikan,
akan
tetapi pada penguasaan
(
Bungin, 2008:51)
Pada awalnya kajian tentang budaya populer tidak bisa dilepaskan
dari
peran
Amerika
Serikat
dalam
memproduksi
dan menyebarkan
budaya
populer.
Negara
itu telah
menanamkan
akar yang
sangat
kuat dalam
industri
budaya
populer,
antara
lain
melalui
Music
Television
(MTV),
McDonald,
Hollywood,
dan
industri
animasi
mereka
(Walt
Disney,
Looney
Toones,
dll). Namun,
perkembangan
selanjutnya
memunculkan
negara-negara
lain yang
juga
berhasil
menjadi pusat budaya populer seperti Jepang, Korea Selatan, Hongkong,
dan
Taiwan.
Menurut
Nissim
Kadosh
Otmazgin,
peneliti
dari
Center for Southeast
Asian
Studies
(CSEAS)
Kyoto University,
Jepang
sangat sukses
dalam menyebarkan
budaya
populernya.
Ia mengemukakan
bahwa,
Selama
dua dekade
terakhir,
produk-produk
budaya
populer
Jepang
telah diekspor,
diperdagangkan,
dan
dikonsumsi
secara besar-besaran
di seluruh Asia Timur dan Asia Tenggara.
Manga
(komik
Jepang),
anime
(film
animasi),
games,
fashion,
musik,
dan
drama
Jepang
(dorama)
merupakan
contoh-contoh budaya
populer
Jepang
yang
sukses
di berbagai negara.
Setelah
kedigdayaan
Jepang,
menyusul
Korea
Selatan
yang
kini semakin
menunjukkan kemampuannya menyaingi
serbuan budaya Jepang yang terlebih
dulu
melakukan
ekspansi
melalui
budaya
populer
dalam bentuk
hiburan.
Tidak
ketinggalan, film, drama dan musik k-pop Korea semakin mendunia. Amerika
Serikat
sebagai
negara
asal
budaya
pop
juga
tidak
luput
terkena
imbas
Korean
Wave (istilah
penyebaran
budaya pop Korea ke berbagai
belahan
dunia). Amerika
|