23
diartikan
sebagai
budaya
populer
yang
diproduksi
oleh teknik
industri
dengan
produksi
massal
dan dipasarkan
kepada
masyarakat
massa
demi
keuntungan
kapitalis.
Budaya
massa
mulai
banyak
menarik
perhatian
teoritikus
sejak tahun
1920
dimana pada tahun tersebut
mulai bermunculan
sinema dan radio,
produksi
massal
dan
konsumsi
kebudayaan,
bangkitnya
fasisme
dan
kematangan
demokrasi
liberal
di sejumlah
negara Barat.
Signifikansi
sosial
budaya
populer
di zaman
modern
ini dapat
dipetakan
berdasarkan
bagaimana
budaya
populer
itu
diidentifikasikan
melalui
gagasan
budaya
massa.
Tidak
bisa dipungkiri,
industrialisasi
dan
urbanisasi
merupakan
elemen
yang paling
berpengaruh
terhadap
lahirnya
khalayak
budaya
massa
yang
disebut
masyarakat
massa.
Industrialisasi
memicu
konsumerisme
yang
berlebihan
sementara urbanisasi
menjadi perantara budaya
secara
geografis. Industrialisasi
dan urbanisasi
meruntuhkan
perantara
sosial
yang
sebelumnya
menjadi
petanda
identitas sosial.
Sebuah budaya
yang
akan
memasuki dunia
hiburan dan
dipentaskan
kemudian
disebarluaskan
ke
berbagai
wilayah
di belahan
dunia,
pada
umumnya
menempatkan
unsur
populer
sebagai
unsur
utamanya.
Budaya
itu kemudian
memperoleh
kekuatannya
manakala
media
massa
digunakan
sebagai
by pass
penyebaran pengaruh di masyarakat.
Konteks sosial semacam
ini lebih cenderung
membawa
manusia
dalam
dunia
yang
serba
tipuan.
Maksudnya,
kadang
kefanaan
menjadi
suatu
tujuan
yang
lebih
konkret
dari
apa
yang
diperjuangkan
oleh
manusia
itu
sendiri. Dan
disaat
dunia
tipuan
ini
dapat
dimanipulasi
oleh
industri
media,
maka
tipuan
itu
menjadi
abadi dalam dunia fana. Kemajuan teknologi telekomunikasi telah membentuk
|