55
Fiske
(2005)
meringkas asumsi-asumsi teori
uses
and
gratifications
sebagai berikut:
1. Khalayak
itu aktif,
bukanlah
penerima
yang pasif atas apapun
yang
media
siarkan, khalayak memilih menggunakan
isi program.
2.
Para
anggota
khalayak
secara
bebas
menyeleksi
media
dan program-
programnya
yang terbaik
yang
bisa
mereka
gunakan
untuk
memuaskan
keburuhannya.
Produser
media
mungkin
tak menyadari
penggunaanoleh
khalayak
yang
menjadi
sasaran
program,
dan anggota
khalayak
yang
berbeda
mungkin
memanfaatkan
program
yang sama untuk
memuaskan
kebutuhan
yang berbeda.
3. Media bukan satu-satunya sumber pemuasan.
4. Orang
bisa, tahu
dibuat
bisa,
menyadari
kepentingan
dan
motifnya
dalam
kasus-kasus
tertentu.
(bagi
pengkritik
metode
ini,
ini
adalah
asumsi
yang
terlemah.
Kritik
seperti
menyatakan
bahwa
motif
yang bisa
diartikulasikan
seringkali
kurang
penting,
dan bahwa
menghubungkan
khalayak dengan isi program hanya lewat mata rantai kebutuhan-
kebutuhan
yang
rasional
dan pemuasan
adalah
pemaknaan
terbatas
yang tak bisa diterima).
5. Petimbangan nilai tentang signifikasi kultural dari media massa harus
dicegah.
2.2 Kerangka Konsep
Dalam
menyusun
kerangka
konsep
diperlukan
hasil pemikiran
rasional
yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang
akan dicapai (Nawawi, 2001:40).
|