35
untuk membentuk knowledge baru. Explicit knowledge baru tersebut nantinya
akan disebarkan diantara anggota-anggota organisasi.
4.
Internalization
Proses merubah explicit knowledge menjadi tacit knowledge baru dinamakan
internalization. Dengan internalization, explicit knowledge
yang dibuat
dibagi di seluruh organisasi dan diubah menjadi tacit knowledge
oleh
masing-masing
individu. Internalization berkaitan dengan learning by
doing. Seperti contoh, program pelatihan bisa membantu para peserta
pelatihan untuk memahami organisasi. Dengan membaca dokumen atau
panduan mengenai pekerjaan dan organisasi dan menunjukkannya dalam diri
mereka, para peserta pelatihan dapat menginternalisasi explicit knowledge
dalam dokumen-dokumen untuk memperkaya dasar tacit knowledge mereka.
Ketika knowledge
diinternalisasi menjadi bagian dari dasar tacit knowledge
individu, knowledge menjadi aset yang berharga.
2.2.5.4 Proses Inti dari Knowledge Management
Menurut Fink dan Ploder (2009:48-49), mengutip dari Probst, Raub
dan
Romhardt, untuk
mengatur dan mengelola knowledge
yang terdapat pada
organisasi dapat dimulai dengan mengelompokkan dan mengkategorikan
masalah yang ditemui di dalam organisasi. Hal ini dilakukan untuk
mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang dianggap sebagai proses inti knowledge
management
yang terkait antara satu dengan yang lainnya. Knowledge
management memiliki proses-proses inti sebagai berikut:
1.
Knowledge Goal
|