Home Start Back Next End
  
nyata atau imajinasi dari kelompok. Hogg dan Vaughan (2008) mengatakan perubahan
perilaku pada individu yang sifatnya jangka panjang, menetap dan individual akibat dari
tekanan kelompok. Sedangkan definisi lain mengatakan konformitas adalah kerelaan untuk
mengikuti perilaku orang lain (Taylor, Peplau, & Sears, 2006).
Jadi konformitas adalah perilaku yang timbul sebagai hasil dari pengaruh dan
tekanan dari individu maupun kelompok yang bersifat menetap.
2.2.2
Bentuk konformitas
Ada 2 alasan yang menjelaskan mengapa individu konform, yaitu adanya keinginan
untuk mengetahui hal yang benar (informational influence) dan keinginan untuk disukai
orang lain (normative influence) (Taylor, Peplau, & Sears, 2006).
2.2.2.1 Informational Social Influence
Terkadang dalam beberapa situasi, kita tidak tahu bagaimana harus berpikir atau
bagaimana harus bertindak. Namun
kita mempunyai contoh perilaku yang dapat diikuti,
yaitu perilaku oranglain. Dengan bertanya pada oranglain apa yang mereka pikirkan atau
hanya melihat apa yang mereka lakukan membantu kita untuk mendefinisikan situasi
tersebut (Kelley, 1995; Thomas, dalam Aronson, Wilson, & Akert 2007). Ketika kita
berperilaku seperti yang lainnya, maka kita diterima. Dengan adanya pengaruh dari orang
lain akan membuat kita menyesuaikan diri dengan yang lain. Kita menyesuaikan diri
karena kita yakin bahwa interpretasi oranglain tersebut dari situasi yang ambigu akan lebih
akurat daripada interpretasi kita, dan interpretasi tersebut akan menuntun kita pada
tindakan yang tepat. Inilah yang disebut informational social influence
(Cialdini, dalam
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter