3.)
Permitaan dengan distribusi empiris.
Metode
ini
didasarkan
pada
pengalaman
empiris
dimana
dalam
penentuan
stock didasarkan pada kondisi riil yang dihadapi oleh perusahaan.
4.)
Permintaan distribusi normal
Permintaan
yang dilakukan
oleh beberapa
pelanggan
memiliki
jumlah
yang bebeda-beda,
walaupun
demikian
dengan
menggunakan
asumsi
permintaan bersifat total akan dapat dilakukan perhitungan dengan
distribusi normal.
5.)
Permintaan berdistribusi
Poisson.
Pada
saat jumlah
permintaan
total
merupakan
permintaan
dari beberapa
pelanggan
dimana
setiap pelanggan
hanya
membutuhkan
sedikit
barang,
maka
sedikt
sekali
kemungkinan
produsen
akan
memenuhi
kebutuhan
satu
pelanggan
dalam jumlah
yang
besar.Dengan
adanya
rata-rata
tingkat
pemesanan
yang
konstan
dan interval
waktu
jumlah
pemesanan
tidak
tergantung
pada yang lainnya,maka
penentuan
safety
stocknya
dapat
menggunakan
pendekatan
distribusi
poisson
dengan
syarat jumlah
permintaan
rata-rata selama lead time sama atau kurang dari 20.
6.)
Lead time tidak pasti.
Adanya
jumlah
permintaan
yang
tidak
pasti
pada periode
tertentu
akan
berakibat
lead
time untuk
setiap
siklus
pemesanan
bervariasi.
Untuk
itu
perusahaan
akan berusaha
menyediakan
safety stock atau buffer stock
selama lead time.
7.)
Biaya stock out
|