Home Start Back Next End
  
7
mereka dipatuhi
tanpa ragu – ragu (Ricky W.
Griffin
&
Ronald J. Ebert,
2007 : 264), melibatkan pengambilan keputusan manajerial tanpa
berkonsultasi
dengan
orang
lain
(William G.
Nickels
et
al.,
2009:
250)
dimana  
peran
karyawan  
sangat
lemah
dalam proses
pengambilan
keputusan (Widiyono & Mukhaer Pakkanna, 2011: 70).
b) 
Gaya Demokratis
Kepemimpinan yang memberikan ruang kepada karyawan untuk
menyampaikan sikap dan keluhan yang mereka hadapai (Widiyono dan
Mukhaer Pakkanna, 2011: 70) dan bekerja sama untuk mengambil
keputusan
(William G.
Nickels
et
al.,
2009:
250),
akan
tetapi
pemimpin
tetap memegang kekuatan akhir dalam pembuatan keputusan (Ricky W.
Griffin & Ronald J. Ebert, 2007 : 264).
c) 
Gaya Pemimpin Laissez-Faire
Pada umumnya pemimpin berperan sebagai penasihat bagi bawahan yang
diperbolehkan
membuat
keputusan
(Ricky W. Griffin
&
Ronald J.
Ebert,
2007 : 264), dimana melibatkan pemimpin yang menetapkan sasaran –
sasaran dan karyawan relatif mempunyai kebebasan untuk melakukan
apapun yang diperlukan untuk mencapai sasaran –
sasaran tersebut
(William G. Nickels et al., 2009: 251).
Dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya
kepemimpinan
yang
paling
efektif,
walaupun
studi
lain
menunjukkan
bermacam –
macam hasil (Stephen P. Robbins & Mary Coulter, 2010: 149).
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter