10
2.1.3. Sistem Manajemen Basis Data
a.
Definisi Sistem Manajemen Basis Data
Menurut Joseph et. al. (2007:142), DBMS adalah sebuah komponen
komputasi modern
kritis, dan hasil dari berbagai dekade penelitian dan
pembangunan di kedua akademis dan industri.
Berdasarkan sejarahnya DBMS
berada di
antara multi-user
sistem awal server
untuk dikembangkan, dan dengan
demikian banyak teknik sistem desain untuk skalabilitas dan keandalan yang
sekarang ini digunakan dalam konteks lain.
Berbeda dengan Hoffer et. al. (2009:49), menurutnya DBMS adalah sebuah
sistem perangkat lunak yang menyediakan metode sistematis untuk menciptakan,
memperbaharui, menyimpan, dan mengambil data dalam basis data.
Berdasarkan Yvette et. al. (2012:72), DBMS adalah paket perangkat lunak
dengan program komputer yang mengendaikan pembuatan, pemeliharaan, dan
penggunaan basis data. memungkinkan sebuah organisasi dengan mudah
mengembangkan basis data untuk berbagai aplikasi yang dilakukan
oleh
administrator basis data dan spesialis basis data lainnya.
Sedangkan menurut Connolly dan Begg (2010:66), Database Management
System
(selanjutnya disingkat DBMS)
atau bisa disebut juga Sistem Manajemen
Basis Data adalah sistem software untuk mendefinisikan, membuat, dan memelihara
basis data dan menyediakan akses terkontrol untuk database yang berkaitan. DBMS
juga merupakan software yang berinteraksi dengan aplikasi program dan database
itu sendiri. DBMS
menyediakan beberapa fasilitas seperti mengijinkan pengguna
untuk mendefinisikan basis data yang biasa disebut dengan Data Definition
Language
(selanjutnya disingkat DDL). DDL
memungkinkan pengguna untuk
menspesifikasikan tipe data, struktur dan batasan-batasan data. Semua spesifikasi
|