![]() Dengan
<
i
=
akar ciri terbesar ke i
Jika
nilai
dari
mendekati
nilai
satu,
berarti
biplot
yang
diperoleh
dari
matriks
akan
memberikan penyajian
data
yang
semakin
baik
mengenai
informasi-informasi
yang
terdapat pada data yang sebenarnya.
7. Menetukan
vektor pengaruh baris (objek) dan vektor pengaruh kolom (peubah)
8. Membuat tebaran dari vektor vektor tersebut
Dengan memisalkan
G
=
UL
a
dan H = AL ¹
-a
dengan nilai 0 <= a <= 1.
Baris
ke-i
matriks
G
akan
digunakan
untuk
mempresentasikan
baris
ke-i
matriks
X
yang
berarti
mempresentasikan
objek
ke-i
sedangkan
baris
ke-j
matriks
H akan
digunakan
untuk
mempresentasikan
kolom
ke-j
matriks
X yang
berarti
mempresentasikan
peubah
ke-j.
Kismanto
et.al(2004,p2)
jika
diambil
a=0
(G
=U
dan
H
=
AL) maka :
1. hihj
=
(n-1)S
ij
dengan Sij
(n-1)
-1
S(xik
xi)
(xjk
xj)
artinya
penggandaan
titik antara
vektor hi dengan
hj akan memberikan
gambaran
keragaman antara
peubah ke-i dengan peubah ke-j
2. Keragaman peubah. Peubah dengan kergaman kecil digambarkan sebagai
vektor
yang
pendek
begitu
pula
sebaliknya
ih
=
(n-1)¹
/2
Si
artinya
panjang
vektor
akan
menggambarkan
tentang
keragaman
peubah
ke-i, makin
panjang
vektor h
ij
makin besar pula keragaman peubah ke-i
3. < = r
ij
, < merupakan
sudut antara
vektor
h
i
dengan
vektor
h
j
dan r
ij
merupakan
korelasi
peubah
ke-i
dengan
peubah
ke-j
jika
sudut
mendekati
0
maka makin besar korelasi positif antara dua peubah tersebut
Jika sudut dua peubah <90
o
maka korelasi bersifat positif
Jika sudut dua peubah <90
o
maka korelasi bersifat positif
|