Menurut
Shneiderman
(2004,p74-p75)
dalam perancangan
sebuah
interface
terdapat
aturan-aturan
yang
lebih
dikenal
dengan
Eight
Golden
Rules
of
Interface
Design
(delapan
aturan emas):
1.
Berusaha keras untuk konsisten (strive for consistency).
Konsisten
ini adalah
konsisten
dalam
penggunaan
bentuk
dan
ukuran
font,
pemberian
warna pada latar belakang dan tulisan, pembuatan layout.
2.
Melayani
penggunaan untuk umum (cater to universal usability).
Mengenali
kebutuhan
user
yang
berbeda-beda,
desain
yang
dapat
terlihat,
memfasilitasi
transformasi
konten.
Melayani
dari
pemula
sampai
ahli,
dari berbagai
usia,
mengatasi
ketidakmampuan,
dan keragaman teknologi semua sebagai syarat panduan bagi desain.
3.
Memberikan
umpan balik yang informatif (offer informative
feedback).
Untuk setiap tindakan yang
dilakukan oleh
user,
harus diberikan
umpan balik
(feed
back). Umpan balik dapat berupa tampilan ataupun suara sehingga pengguna
mengetahui bahwa perangkat lunak tersebut memberikan
respon.
4.
Merancang
dialog untuk menghasilkan
keadaan akhir (design dialogs to yield closure).
Urutan dari tindakan
harus diatur ke dalam suatu kelompok
yang memiliki
bagian
awal,
bagian
tengah,
dan bagian
akhir.
Umpan
balik
yang
informatif
dalam
penyelesaian
tindakan-tindakan
akan memberikan
kepuasan bagi pemakai.
5.
Mencegah kesalahan (prevent error)
Dalam
mendesain,
sedapat
mungkin
diberikan
error
prevention,
contohnya
pada
menu
untuk memasukkan nama, user tidak diperbolehkan untuk memasukkan angka. Jika
user melakukan
kesalahan,
sistem
harus dapat
mendeteksi
kesalahan
tersebut
dan
menampilkan
kesalahan
user dan
memberikan
contoh
penggunaan
yang
benar
secara
sederhana.
6.
Mengizinkan
pembalikan aksi dengan mudah (permit easy reversal of action).
|