Home Start Back Next End
  
12
berfungsi dengan baik tanpa menyebabkan polusi, bukan hanya mengurangi polusi
itu sendiri. Seiring dengan kemajuan teknologi arsitektur dan perkembangan teori-
teori desain yang telah teruji, diharapkan untuk kedepannya, arsitek dapat merancang
bukan hanya bangunan pasif, tanpa emisi, tetapi juga mampu mengintegrasikan
seluruh system energy ke dalam desain bangunan.
Dengan kembali melihat konsep eko-arsitektur yang holoistik menurut Frick
(1998), eko-arsitektur mengandung bagian dari arsitektur biologis (arsitektur
kemanusiaan yang memperharikan kesehatan), arsitektur alternative, arsitektur surya
(dengan memanfaatkan energy matahari), arsitektur bionic (teknik sipil dan
konstruksi yang memperhatikan kesehatan manusia), serta biologis pembangunan.
Eko-interior juga mengandung hal yang sama secara holoistik, karena perancangan
eko interior dan eko-arsitektur adalah dwitunggal (struktur untuk arsitektur dan
atmosfer untuk interior).
Empat asas pembangunan berkelanjutan yang ekologis menurut Frick (2007,
p.125), antara lain :
1.
Asas 1 : menggunakan bahan baku alam yang tidak lebih cepat daripada alam
mampu membentuk penggantinya. Prinsi-prinsipnya antara lain :
Meminimalkan penggunaan bahan baku
Mengutamakan penggunaan bahan yang dapat diperbaharui dan dapat digunakan
kembali.
Meningkatkan efisiensi –
membuat lebih banyak dengan bahan, energy, dan
sebagainya lebih sedikit.
2.
Asas 2 : menciptakan system yang menggunakan sebanyak mungkin energy
terbarukan, prinsip-prinsipnya antara lain :
Menggunakan energy surya.
Menggunakan energy dalam tahap banyak yang kecil dan bukan dalam tahap
besar yang sedikit.
Meminimalkan pemborosan
3.
Asas 3 : mengizinkan hasil sambilan (potongan, sampahm dsb) saja yang dapat
dikana atau yang merupaka bahan mentah untuk produksi bahan lain. Prinsip-
prinsipnya antara lain :
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter