Home Start Back Next End
  
25
iBGP
dan eBGP. Sebuah rute yang berasal dari sebuah sesi
eBGP
memiliki prioritas yang lebih tinggi daripada rute dari
sesi iBGP.
h.
Jika setelah melalui ketentuan di atas,
kedua rute tersebut juga masih identik, maka proses path
selection
selanjutnya adalah menggunakan parameter jalur
terdekat dalam jaringan internal untuk menuju ke next hop.
Maksudnya adalah, router BGP akan membaca atribut next hop
dari kedua jalur tersebut. Setelah diketahui, router tersebut akan
memeriksa jalur mana yang memiliki next hop
yang terdekat
dari router tersebut. Jalur yang diperiksa ini merupakan jalur
yang berasal dari protokol routing
internal seperti OSPF,
EIGRP, atau bahkan statik. Setelah didapatkan rute mana yang
memiliki next hop yang paling dekat dan mudah diakses, maka
rute tersebut langsung dipilih menjadi yang terbaik.
i.
Jika prosedur ini masih tidak menghasilkan
sebuah rute terbaik juga, maka jalan terakhir untuk
menemukannya adalah dengan membandingkan BGP router ID
dari masing-masing rute. Sebuah rute pasti akan membawa
informasi BGP router ID dari router asalnya. Parameter inilah
yang menjadi pembanding terakhir untuk proses path selection.
Karena BGP router ID tidak mungkin sama, maka sebuah jalan
terbaik pastilah dapat terpilih. BGP router ID biasanya adalah
alamat IP tertinggi dari sebuah router atau dapat juga berupa IP
interface loopback. Router BGP akan memilih rute dengan nilai
BGP router ID terendah.
Kekuatan BGP yang lainnya adalah kita dapat memodifikasi
dan mengubah atribut-atribut yang ada pada sebuah rute, sehingga
proses pemilihan jalur terbaik ini juga dapat kita atur. Dengan
mengatur proses ini, maka kita dapat mengatur lalu-lintas data yang
keluar masuk jaringan kita.  
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter