Home Start Back Next End
  
menimbulkan suatu dampak pada masyarakat. Penyampaian pesan tersebut
melalui berbagai proses yang membutuhkan keterampilan dan teknik-teknik
tertentu agar bisa sampai pada masyarakat. Tentunya pesan tersebut di-‘saring’
terlebih dahulu sesuai dengan aturan yang berlaku agar layak untuk disampaikan
pada masyarakat.
Morrisan mengutip Jalaludin Rakhmat pada buku Psikologi Komunikasi,
mengatakan bahwa pada komunikasi massa umpan balik sebagai respons boleh
dikatakan hanyalah zero feedback. Wartawan hampir tidak pernah tahu reaksi
pembacanya. Ia hanya membayangkan reaksi itu dalam benaknya. Mungkin
orang mengirim surat ke redaksi, menelepon ke pemancar, atau memijit semacam
alat monitor, tetapi sebagai umpan balik volumenya terbatas dan salurannya
hampir selalu tunggal. Dari segi ini, anggapan yang muncu menilai komunikasi
massa adalah komunikasi yang satu arah. Hal yang sama terjadi pada umpan
balik sebagai peneguhan. Redaktur surat kabar, majalah, atau penyiar radio dan
televisi hanya memperoleh umpan balik dalam keadaan terlambat (delayed
feedback). (Morrisan, 2011:17)
Hal ini juga berkaitan dengan Teori Komunikasi Sirkular yang
dikemukakan oleh Melvin DeFleur (1970)  bahwa perangkat umpan balik yang
memberikan kemungkinan kepada komunikator untuk dapat lebih efektif
mengadaptasikan komunikasinya. Dengan demikian, kemungkinan untuk
mencapai korespondensi/kesamaan makna akan meningkat. Untuk mennjelaskan
teorinya, DeFleur mengungkapkannya dalam bagan berikut :
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter