26
anak tersebut dan harimau. Si anak yang melihat sangat terkejut bahwa yang
berdiri di depannya adalah anjing berkaki 3 tersebut.
Dengan suara yang keras, anjing tersebut menggonggong kearah harimau
tersebut. Dan dari kejauhan, terdengar suara para penduduk desa yang datang.
Mendengar suara ramai tersebut, harimau tersebut lari kembali ke semka- semak.
Anjing berkaki 3 tersebut lalu datang menghampiri si anak lalu menjilat
mukanya. Anak tersebut tidak bisa berkata apa-apa dan hanya menatap anjing
tersebut. Ia merasa sangat terkejut dan sama sekali tidak menyangka bahwa
ternyata anjing tersebut tadi pergi meninggalkannya untuk memanggil bantuan
kepada orang desa. Lalu setelah menatapnya, anjing tersebut pergi. Anak tersebut
yang sadar bahwa nyawanya telah ditolong oleh anjing yang selama ini selalu dia
jahati dan remehkan hanya bisa diam menangis karena merasa kecewa dengan
dirinya sendiri ketika para penduduk desa datang menolongnya.
Keesokan harinya, anak tersebut berjalan kearah batu tempat anjing
berkaki tiga tersebut selalu ada. Ia berjalan dengan pincang dengan bantuan
tongkat karena kakinya patah dan butuh waktu lama untuk sembuh kembali.
Ketika sampai di tempat tersebut, anjing berkaki tiga tersebut tidak ada. Anak
tersebut hanya bisa menatap batu tempat anjing
itu biasa merebahkan diri.
Dengan perasaan berterima kasih ia menatap tempat itu. Jika selama ini anjing
tersebut selalu berada di tempat itu, kali ini giliran anak itu yang menunggu
anjing tersebut sampai ia datang kembali ke tempat tersebut.
|