15
(1222-1227), Anusapati (1227-1248), Tohjaya (1248), Ranggawuni (1248-1268),
dan Kertanagara (1268-1292).
Menurut kitab Negarakretagama, awah pendiri kerjaan singasari sering dipuja
dengan Siwa. Sementara itu, menurut Pararaton meyebutkan bahwa sebelum Ken
Arok menyerang Kerajaan Kediri, Ken Arok mendapatkan julukan Bhatara Siwa.
2.3.3.2
Perebutan Kekuasaan dalam Kerajaan Singasari
Setelah Ken Arok menjabat sebagai raja pertama yang menguasai Kerajaan
Singasari, Ken Arok mendapatkan gelar Sri Ranggah Rajasa Amurwahbumi. Saar
Ken Arok berkuasa, Kerajaan Singasari memperoleh ketenaran dan nama besarnya
dalam dunia kerajaan di nusantara.
Namun, pemerintahan Ken Arok dalam memerintah Kerajaan Singasari hanya
berlangsung selama 5 tahun. Pada 1227, Ken Arok dibunuh oleh anak tirinya yang
bernama anusapati. Kemudian, abu jenazah Ken Arok disimpah di candi
Kagenengan di selatan Kerajaan Singasari.
Setelah Anusapati membunuh Ken Arok, posisi raja dari Kerajaan Singasari pun
dikuasai oleh Anusapati. Namun, kekuasaan Anusapati berakhir pada 1248.
Kekuasaan Anusapati berakhir ditangan orang suruhan Tohjaya. Anusapati sebagai
raja Kerajaan Singasari dibunuh saat Anusapati beradu ayam. Raja Anusapati
memang dikenal sebagai raja Kerajaan Singasari yang gemar beradu ayam.
Setelah Anusapati dibunuh oleh orang suruhan Tohjaya, jenazah Anusapati
dimakamkan di Candi Kidal di sebelah tenggara Malang. Pembunuhan Anusapati ata
oleh Tohjaya ini merupakan bentuk balas dendam Tohjaya atas kematian ayahnya,
Ken Arok.
Selanjutnya, Tohjaya pun menjadi raja Kerajaan Singasari. Namun sayang,
kekuasaan Tohjaya dalam memimpin Kerajaan Singasari hanya sebentar.
Kekuasaannya berakhir pada 1248. Kekuasaannya berakhir karena Tohjaya dibunuh
oleh anak Anusapati yang bernama Ranggawuni.
|