15
Dalam bukunya De Jonge Het bleek dat. hly het heist zou zien datJava door een
vorst bestuurd werd
(de Jonge, X, 1878: 314) menceritakan, dengan para prajuritnya
yang tidak seberapa jumlahnya namun bermental jujur dan setia, Pangeran
Sambernyawa menunjukkan bahwasanya dirinya adalah seorang prajurit yang tidak
mudah dihancurkan. Dia adalah seorang pimpinan yang ahli dalam taktik menghimpun
dan menyesatkan lawan-lawannya, lagipula pasukannya terkenal dengan getak-geraknya
yang sangat cepat. Di sebuah hutan dekat kota Blora, Pangeran Sambernyowo berhasil
menghancurkan 1 detachement
pasukan Kompeni, dimana komandan pasukan mati di
peperangan.
Pangeran Sambernyawa tidak mempergunakan pasukan yang besar karena
memang tidak berkemampuan demikian. Hanya pasukan yang relatif kecil
menyertainya, namun mempunyai daya tempur yang tinggi. Demikian pula pasukannya
terlatih benar-benar ahli mempergunakan segala senjata, dari senjata panjang, senjata
pendek, pistol, kelewang, tombak untuk bertempur di darat, talempak (tombak pendek)
untuk bertempur jarak pendek, panah dengan busurnya yang panjang untuk bertempur
diatas punggung kuda, keris Bali untuk bertempur dalam jarak pendek didarat maupun di
atas punggung kuda.
Semua senjata didapat dan bandangan (rampasan) musuh-musuhnya, khususnya
dari pasukan Belanda, demikian pula obat dan mesiunya. Kecuali itu Pasukan
Sambernyowo memang berkemampuan untuk membuat peluru sendiri (kogel).
|