Home Start Back Next End
  
5
Hegel berpendapat, bahwa sejarah terbagi menjadi sejarah asli, sejarah reflektif,
dan sejarah filsafati. Pertama sejarah asli, yang memaparkan sebagian besar terbatas
pada perbuatan, peristiwa dan keadaan masyarakat yang ditemukan di hadapan mereka.
Kedua sejarah reflektif, adalah sejarah yang cara penyajiannya tidak dibatasi oleh waktu
yang dengannya penulis sejarah berhubungan. Ketiga sejarah filsafati. Jenis ini tidak
menggunakan sarana apapun kecuali pertimbangan pemikiran terhadapnya.
Menurut sejarawan Sartono Kartodidjo, sejarah dapat dibedakan dalam tiga jenis,
yaitu sejarah mentalitas (mentalited history), sejarah sosial (sosiological history), dan
sejarah struktural (structural history).
Akan Tetapi pada perkembangan penulisan
sejarah masa kini berkembang menjadi tiga jalur : (1) perkembangan sejarah politik
yang dominan, (2) perkembangan sejarah sebagai biografi, dan (3) teori sejarah orang
besar.
Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang sudah
dipikirkan, dikejakan, dikatakan, dirasakan, dan dialami oleh orang. Namun, perlu
ditegaskan bahwa membangun kembali masa lalu bukan untuk kepentingan masa lalu itu
sendiri Sejarah mempunyai kepentingan masa kini dan, bahkan, untuk masa akan
datang. Oleh kerenanya, orang tidak akan belajar sejarah kalau tidak ada gunanya.
Kenyataannya, sejarah terus ditulis orang, di semua peradaban dan disepanjang waktu.
Hal ini, sebenarnya cukup menjadi bukti bahwa sejarah itu perlu.
2.3
Latar Belakang Riwayat Raden Mas Said
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter