12
perkembangan perencanaan kota di Indonesia, dengan dikembangkannya
perbaikan kampung kota (1934) Pengembangan Pranata dan Konstitusi Baru.
Terbitnya UU Desentralisasi, Decentralisatie Besluit Indisehe Staatblad tahun
1905/137, yang mendasari terbentuknya sistem kotapraja (Staadgemeente)
yang bersifat otonom. Hal ini memacu perkembangan konsepsi perencanaan
kota kolonial. Pada pelaksanaan poin 4 (empat) yaitu politik desentralisasi
yang memberikan otoritas kepada daerah dalam pengembangannya, kota-kota
mulai berkembang pesat, salah satu penyebabnya adalah tumbuh dan
berkembangnya perkebunan dan industrialisasi. Akibatnya, penduduk terlalu
padat, keadaan kota semakin buruk, terutama dalam hal sanitasi dan
pengadaan air minum.
2.1.3 Langgam (gaya) Arsitektur Belanda di Bandung
Kota Bandung sempat dijuluki sebagai kota yang menjadi laboratorium
arsitektur dunia. Hal tersebut, dilandasi dengan banyaknya aliran arsitektur dunia
yang diaplikasikan pada bangunan-bangunan yang ada di kota ini. Beberapa
aliran yang ada seperti Romantik Klasik, Indische Empire Stijl hingga aliran Art
Deco masih bisa dilihat di Bandung hingga saat ini.
Berikut 5 langgam arsitektur peninggalan Belanda di Bandung berikut
contoh bangunan-bangunannya.
2.1.3.1 Indo-Europeeschen
Architectuur
Stijl
(Gaya
Arsitektur
Indonesia
Eropa)
Membicarakan langgam arsitektur di Kota Bandung seolah tak pernah
ada habisnya. Salah satunya adalah langgam Indo-Europeeschen
Architeectuur Stijl yang dicetuskan begawan arsitektur Belanda Dr. Hendrik
Petrus Berlage. Aliran ini memadukan gaya arsitektur modern dengan bentuk
arsitektur tradisional Indonesia. Diantara sekian banyak gedung peninggalan
Belanda yang masih berdiri kokoh sampai sekarang, beberapa diantaranya
menganut aliran ini. Bahkan status bangunan monumental disematkan pada
salah satunya yakni Gedung
Sate. Bangunan lainnya yang menganut aliran
serupa antara lain; Gedung Utama ITB, Gedung Kantor BI, Gedung
Landmark (van Dorp) dan Gedung New Majestic.
Indo-Europeeschen Architectuur Stijl
dicetuskan begawan
arsitektur Belanda Dr. Hendrik Petrus Berlage.
Aliran ini memadukan gaya
arsitektur modern dengan bentuk arsitektur tradisional Indonesia. Diantara
sekian banyak gedung peninggalan Belanda yang masih berdiri kokoh sampai
sekarang, beberapa diantaranya menganut aliran ini. Bahkan status bangunan
monumental disematkan pada salah satunya. Berikut paparannya:
|