Home Start Back Next End
  
Hingga krisis mereda, hanya Hongkong Dollar
yang relatif mampu bertahan. Prestasi
ini tercapai setelah Bank Sentral Hongkong menguras cadangan forex
mereka habis-
habisan.
2.2.4. Exchange Rate Regimes
Perbedaan kemampuan perekonomian tiap negara membuat otoritas moneter masing-
masing menganut rezim nilai tukar (exchange rate regimes) yang dirasa mampu melindungi
dan bahkan memperkuat nilai mata uangnya.
IMF (Eitman, 2003:31) menggolongkan rezim yang dianut sebagai berikut : 
Exchange Arrangements with No Seperate Legal Tender
Sistem ini berdasarkan pada suatu persekutuan mata uang (currency union) di antara
beberapa negara. Otoritas moneter persekutuan tersebut menetapkan satu mata uang
tunggal yang disirkulasikan dalam lingkungan negara anggotanya. Nilai tukar mata
uang negara di luar persekutuan ditetapkan dalam jumlah tertentu dan berlaku di tiap-
tiap negara anggota dalam zona mata uang tunggal. Contoh penganut : Zona Euro
(negara-negara anggota Uni Eropa) dan Zona CFA
(negara-negara jajahan
Perancis
dan Belgia di Afrika).
Currency Board Arrangements 
Sistem ini berdasar pada kebijakan otoritas moneter yang mematok nilai tukar mata
uang domestik terhadap satu mata uang asing disertai pembatasan aktivitas ekonomi
pemerintah agar tetap dapat memenuhi kewajiban obligasi. Contoh penganut
: Cina
dan Brunei Darussalam (mematok nilai tukar mata uang asing masing-masing
terhadap USD).
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter