39
kata tersebut mempunyai maksud dan pengertian bahwa orang yang akan menari
haruslah benar-benar menuju satu tujuan, yaitu menyatu jiwanya dengan
pengungkapan wujud gerak yang luluh.
Seni tari bersifat universal, artinya seni tari ini dilakukan dan dimiliki seluruh
manusia di dunia. Mengingat tempat kedudukan manusia satu dengan yang lain
berbeda-beda, maka pengalaman hidup mereka itu beraneka ragam pula. Akhirnya
dasar titik tolak pengetahuan merekapun berbeda-beda. Bagi manusia yang hidup di
daerah tropis tentu akan berbeda dengan mereka yang hidup di daerah kutub. Bagi
yang hidup di daerah pegunungan pasti berbeda dengan yang hidup di padang pasir.
Perjuangan mereka berbeda-beda dalam memecahkan suatu masalah. Maka dari
itulah, biarpun aspek kejiwaannya sama namun dalam penentuan pembatasan atau
dalam memberikan definisi seni tari terdapat keaneka-ragaman.
Untuk membatasai apa yang disebut tari, maka lahirlah bermacam-macam
definisi tari. Definisi tersebut disusun oleh beberapa tokoh seni tari atau tokoh bidang
seni lain yang dalam hidupnya banyak berkecimpung dalam bidang seni tari. Para
tokoh tersebut antara lain mendefinisikan tari sebagai berikut:
1.
Ingkang kawastanan beksa inggih punika ebahing sadaya saranduning badan,
kesarengan ungeling gangsa, katata pika tuk wiramaning gending, jumbuhing
pasemon kalihan pikajenging joged (arti: tari adalah gerak seluruh badan yang
diiringi irama lagu musik yang diselaraskan dengan ekspresi tarinya).
Dikemukakan oleh BPH Suryodiningrat, seorang ahli tari dari Daerah Istimewa
Yogyakarta dalam bukunya “Babad lan Mekaring Joged Jawi”.
2.
Tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak-gerak ritmis yang indah.
Dikemukakan oleh Drs. Sudarsono dalam
bukunya “Djawa dan Bali: Pusat
Perkembangan Drama Tari Tradisional di Indonesia”.
3.
Tari adalah ekspresi estetis dalam gerak dengan media tubuh manusia.
Dikemukakan oleh Drs. Wisnoe Wardhana dalam bukunya “Pengajaran Tari”.
4.
Tari adalah keteraturan bentuk gerak tubuh di dalam ruang. Dikemukakan oleh
Drs. Sudharso Pringgobroto dalam kuliah-kuliah ASTI Yogyakarta sekitar tahun
1967.
5.
Tari adalah gerak yang ritmis. Dikemukakan oleh Curt Sach, seorang ahli tari
Jerman dalam bukunya “World History of the Dance”.
|