44
terhadap penonton, yaitu : Datar, Dalam, Vertikal, Horizontal, Kontras, Murni,
Statis, Lurus. Lengkung, Bersudut, Spiral, Tinggi, Medium, Rendah, Terlukis,
Lanjutan, Tertunda, Simetris, Asimetris.
3.
Dinamika
Dinamika adalah kekuatan dalam yang menyebabkan gerak menjadi hidup dan
menarik. Dengan perkataan lain, dinamika dapat diibaratkan sebagai jiwa
emosional dari gerak. Elemen tari yang paling enak dirasakan adalah dinamika.
Dinamika bisa diwujudkan dengan berbagai teknik. Pergantian level yang diatur
tinggi, rendah dapat melahirkan dinamika. Pergantian tempo dari lambat ke cepat
dan sebaliknya, pergantian tekanan gerak dari lemah ke kuat dan sebaliknya,
pergantian cara menggerakkan badan atau anggota badan dengan gerak yang
patah-patah dan mengalun bergantian dan sebaliknya, semua itu dapat
menimbulkan dinamika.
Gerak mata yang penuh kekuatan dapat menimbulkan dinamika. Bahkan pose
diam yang dilakukan dengan ekspresi memiliki dinamika pula.
Untuk dinamika
ini sering meminjam istilah-istilah musik untuk memudahkan pengertian.
Accelerando
adalah dinamika atau lebih tepat teknik dinamika yang dicapai
dengan mempercepat tempo.
4.
Komposisi Kelompok
Komposisi tari solo atau duet, berbeda cara penggarapannya dengan komposisi
tari kelompok. Apabila tari solo elemen-elemen koreografi seperti desain lantai,
desain atas, desain musik, desain dramatik, dinamika merupakan elemen-elemen
yang harus ada, maka untuk koreografi kelompok masih memerlukan satu desain
lagi yaitu desain kelompok.
Ada lima bentuk desain kelompok, yaitu :
a.
Unison atau serempak, akan memberikan kesan teratur.
b.
Balanced atau berimbang
Desain yang membagi sejumlah penari menjadi dua kelompok yang sama,
masing-masing ditempatkan pada dua desain lantai yang sama di atas stage
bagian kanan dan bagian kiri.
c.
Broken atau terpecah
Setiap penari memiliki desain lantai dan desain atas sendiri. Dengan broken
ini memberikan kesan isolasi dari tiap-tiap penari.
d.
Alternate atau selang seling
|