c. Kitab-kitab klasik Unsur pokok lain yang cukup membedakan pesantren
dengan lembaga pendidikan lainnya adalah bahwa pada pesantren diajarkan kitab-
kitab Islam klasik atau yang sekarang terkenal dengan sebutan kitab kuning, yang
dikarang oleh para ulama terdahulu mengenai berbagai macam ilmu pengetahuan
agama Islam dan bahasa arab. Pelajaran dimulai dengan kitab-kitab yang sederhana,
kemudian dilanjutkan dengan kitab-kitab tentang berbagai ilmu yang mendalam.
Tingkatan suatu pesantren dan pengajarannya, biasa diketahui dari jenis kitab-kitab
yang diajarkan (Hasbullah, 1996:50).
Tujuan utama pengajaran ini ialah untuk mendidik calon-calon ulama. Para
santri yang bercita-cita ingin menjadi ulama , mengembangkan keahliannya dalam
bahasa Arab melalui sistem sorogan dalam pengajian sebelum mereka pergi ke
pesantren untuk mengikuti sistem bandongan.
Meskipun kebanyakan pesantren telah memasukan pengajaran pengetahuan
umum sebagai suatu bagian penting dalam pendidikan pesantren, namun pengajaran
kitab-kitab Isalm klasik tetap diberikan sebagai upaya untuk meneruskan tujuan
utama pesantren mendidik calon-calon ulama, yang setia kepada faham Islam
tradisional.
Keseluruhan kitab-kitab klasik yang diajarkan di pesantren dapat digolongkan
kedalam 8 kelompok:
1.
nahwu (syntax) dan saraf (morfologi);
2.
fiqh;
3.
usul fiqh;
4.
hadis;
5.
tafsir;
|