Start Back Next End
  
Oleh sebab ketokohan kyai di atas, banyak pesantren akhirnya bubar lantaran
ditinggal wafat kyainya. Sementara kyai tidak memiliki keturunan yang dapat
melanjutkan usahanya. Menurut Faisal Ismail yang ditulis oleh Yasmadi (2002:64),
kyai dapat juga dikatakan tokoh non formal yang ucapan-ucapan dan seluruh
perilakunya akan dicontoh oleh komunitas di sekitarnya. 
Kyai berfungsi sebagai sosok model atau teladan yang baik (uswah hasanah)
tidak saja bagi santrinya, tetapi juga bagi seluruh komunitas di sekitar pesantren.
Secara umum pondok pesantren memiliki fungsi-fungsi sebagai: 
1.
lembaga pendidikan yang melakukan transfer ilmu-ilmu agama (tafaqquh fi
aldin) dan nilai-nilai Islam (Islamic values), 
2.
lembaga keagamaan yang melakukan kontrol sosial (social control), dan 
3.
lembaga keagamaan yang melakukan rekayasa sosial (social engineerimg)
(Depag, 2005:7). 
2.3.3  Ciri-Ciri Pesantren
Menurut A. Mukti Ali, yang ditulis oleh M. Affan Hasyim (2003), ciri-ciri
pesantren sebagai berikut:
a.
Adanya hubungan yang akrab antara murid (santri) dengan kyai. Hal ini
dimungkinkan karena mereka tinggal dalam satu pondok. 
b.
Tunduknya santri kepada kyai. Para santri menganggap bahwa menentang kyai
selain dianggap kurang sopan juga bertentangan dengan ajaran agama.
c.
Hidup hemat dan sederhana benar-benar dilakukan dalam kehidupan
pesantren. 
d.
Semangat menolong diri sendiri sangat terasa dan kentara di pesantren. Hal ini
disebabkan santri menyuci pakaiannya sendiri, membersihkan kamar tidurnya
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter