sendiri, dan bahkan tidak sedikit dari mereka yang memasak makanannya
sendiri.
e.
Jiwa tolong menolong dan suasana persaudaraan sangat mewarnai pergaulan di
pesantren.
f.
Disiplin sangat ditekankan dalam kehidupan pondok pesantren.
g.
Berani menderita untuk mencapai sesuatu tujuan merupakan salah satu
pendidikan yang diperoleh pesantren.
2.3.4 Bentuk-Bentuk Pondok Pesantren
Pada tahun 1979 Menteri Agama mengeluarkan peraturan No. 3 Tahun 1979
(dalam Departemen Agama, 2003) yang mengungkapkan bentuk pondok pesantren
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Pondok pesantren yang menyelenggarakan pengajian kitab-kitab klasik
(salafiyah/tradisional). Para santri dapat diasramakan, kadangkala tidak
diasramakan. Mereka yang tidak diasramakan tinggal di masjid dan rumah-
rumah penduduk yang berada di sekitar masjid atau rumah kyai.
b. Pondok pesantren yang telah diungkapkan pada poin a namun memberikan
tambahan latihan keterampilan atas kegiatan pada para santri pada bidang-
bidang tertentu dalam upaya penguasaan ketarmpilan individu atau kelompok.
Termasuk dalam kategori ini adalah pondok pesantren yang menyelenggarakan
kegiatan pemberdayaan potensi umat.
c. Pondok pesantren yang menyelenggarakan kegiatan pengajian kitab namun
lebih mengarah pada upaya pengembangan tarekat/sufisme, namun para
santrinya kadang-kadang ada yanbg diasramakan, adakalanya pula tidak
diasramakan.
|