2.2.2
Faktor-Faktor Gangguan Seksual GSBI
Ada 4 (empat) faktor perilaku seksual menyimpang menurut Sheila Garos
(1998), yaitu:
1. Discordance; mencerminkan konflik, rasa tidak aman (insecurity), rasa bersalah
dan rasa malu, atau keresahan (uneasiness) seseorang terhadap perilaku seksual
dan seksualitasnya.
2. Sexual obsession; mencerminkan preokupasi terhadap seks dan
kesulitan
mengendalikan impuls seks.
3. Permissiveness; mencerminkan orientasi nilai seksual yang
"liberal", atau
"tidak konvensional", "tidak konservatif".
4. Sexual stimulation; mencerminkan kenyamanan (comfort) dengan
rangsangan
seks dan keterbangkitan seksual (sexual arousal).
2.3
Pondok Pesantren
2.3.1 Definisi Pondok Pesantren
Kata pondok berasal dari funduq (bahasa Arab) yang artinya ruang tidur,
asrama atau wisma sederhana, karena pondok memang sebagai tempat penampungan
sederhana dari para pelajar/santri yang jauh dari tempat asalnya (Zamahsyari Dhofir,
1982). Menurut Manfred dalam Ziemek (1986) kata pesantren berasal dari kata santri
yang diimbuhi awalan pe- dan akhiran -an yang berarti menunjukkan tempat, maka
artinya adalah tempat para santri. Terkadang juga dianggap sebagai gabungan kata
sant (manusia baik) dengan suku kata tra (suka menolong), sehingga kata pesantren
|