21
terlebih pada pertumbuhan keluarga dan perubahan. Terdapat empat level
kesusaian, (1) adalah Rigid, merupakan keluarga yang secara ekstrim membuat
keputusan dengan negosiasi yang dibatasi dan peraturan serta peran masing-
masing anggota keluarga yang dijelaskan dan dipatuhi. (2) Structured, sistem
kepemimpinan yang bercampur antara authoritarian -equalitarian sehingga
menciptakan peraturan dan peran yang stabil. (3) fleksibel, keluarga ini
menggunakan kepemimpian Equalitarian
dimana persetujuan berdasarkan
negosiasi dibuat sehingga mudah dalam mengganti peran dan peraturan. (4)
Chaotic, memiliki kepemimpinan yang tidak efektif dan tidak menentu yang
menghasilkan keputusan impulsif, peraturan yang tidak konsisten, dan peran yang
dapat berubah. (Olson, 1999)
Dimensi kedua adalah kohesi, merupakan ikatan emosi antar anggota
keluarga yang dimiliki antar anggota keluarga. Di dalam Model Circumplex
konsep yang dapat digunakan untuk mengukur dimensi ini adalah ikatan
emosional, batasan, koalisi, waktu, teman, ruang, pembuatan keputusan,
ketertarikan, dan rekreasi. Fokus dalam kohesi adalah bagaimana sistem keluarga
menyeimbangkan antara keterpisahan dan kebersamaan. (Olson, 1999).
Dimensi ketiga adalah komunikasi, yang berfokus pada keluarga sebagai
sebuah grup yang memiliki kecakapan mendengar, kecakapan bertutur kata,
kejelasan, dan sikap menghargai (Olson, 1999). Penulis dari model circumplex
menyatakan jika komunikasi merupakan mekanisme keluarga,
dimana setiap
anggotanya dapat mengkomunikasian mengenai perubahan preferensi, kebutuhan,
dan perasaan. Komunikasi dianggap memfasilitasi dimensi dari model
|