9
ditemukan bahwa pada individu pada tahap dewasa awal menurunkan
emosi
negatif seperti kemarahan, kesedihan, dan kecemasan. Dan bahwa individu juga
melakukan regulasi pada emosi positif juga seperti meningkatkan rasa bahagia
agar dapat diterima pada lingkungan sosial. Kedua, regulasi pada emosi juga dapat
terjadi tanpa kesadaran akan lingkungan sekitar, atau secara otomatis. Sebagai
contoh, ketika seorang individu menyembunyikan rasa marah saat ditolak oleh
Teman sebaya dan secara cepat mengalihkan perhatian dari hal yang berpotensi
dapat memancing rasa marah. Ketiga, tidak memberikan asumsi bahwa tidak ada
bentuk
regulasi emosi
yang baik atau buruk. Hal ini penting untuk menghindari
kebingungan, regulasi emosi
adalah sebuah proses yang digunakan untuk
membuat perasaan menjadi lebih baik atau lebih buruk tergantung pada kondisi
dan situasinya (Snyder, 2006).
2.1.2.
Tahap perkembangan Regulasi Emosi
Perbadaan individu dalam kemampuannya dalam mengontrol emosi
dimulai dari tahap infancy
dan early childhood
yang sangat memegang peran
penting dalam penyesuaian anak (Berk, 2004). Berikut adalah perkembangan
regulasi emosi:
1.
Infancy
Infant hanya memiliki kapasitas yang terbatas dalam meregulasikan tahap
emosional mereka walaupun mereka dapat menghindar dari stimulus yang
kurang nyaman dan dapat menghisap saat perasaan mereka mulai menjadi
intens, mereka akan merasa kewalahan. Mereka bergantung pada intervensi
|