Start Back Next End
  
116
A. Sejarah
TIM berlokasi di Jl. Cikini Raya 73, Jakarta Pusat. Diresmikan
pembukaannya oleh Gubernur Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta
Jenderal Marinir Ali Sadikin pada tanggal 10 November 1968. Ismail
Marzuki (1914 - 1957) adalah seorang komponis pejuang kelahiran Betawi
(Jakarta) yang telah menciptakan lebih dari 200 lagu diantaranya merupakan
lagu -
lagu perjuangan bangsa yang hingga kini masih sering
diperdengarkan. Lagu tersebut antara lain Halo Halo Bandung, Berkibarlah
Benderaku, Nyiur Melambai, dan Sepasang Mata Bola. Atas jasanya itu,
komponis Betawi ini diabadikan namanya untuk penamaan Pusat Kesenian
Jakarta yang terkenal dengan sebutan Taman Ismail Marzuki (TIM).
TIM dibangun di atas areal tanah seluas 9 hektar. Dulu tempat ini
dikenal sebagai ruang rekreasi umum Taman Raden Saleh (TRS).
Pengunjung TRS selain dapat menikmati kesejukan paru -
paru kota dan
menonton sejumlah hewan, juga bisa menonton balap anjing yang kini
berubah menjadi kantor dan ruang kuliah mahasiswa fakultas perfilman dan
televisi IKJ. Ada juga lapangan bermain sepatu roda berlantai semen.
Fasilitas lainnya adalah 2
gedung bioskop, Garden Hall dan Podium
melengkapi suasana hiburan malam bagi warga yang suka nonton film.
Namun, sejak 37 tahun yang lalu. Suasana seperti itu sudah tidak dapat
ditemukan khususnya setelah Bang Ali mengubah tempat ini menjadi Pusat
Kesenian Jakarta TIM.
Kejelian Bang Ali dalam mengatur tatanan kota Jakarta menjadi bagian
penting dalam sejarah pembangunan kota metropolitan sebagai ibukota
negara. Termasuk salah satunya adalah upaya menyatykan para seniman
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter