16
Postur tubuh saat bekerja sebaiknya menghindari posisi awkward, seperti
membungkuk dan membengkokkan tubuh (North Carolina Department of
Labor, 2009: 16). Beban fisik dan keluhan fisik pada otot akan muncul
apabila posisi tubuh dalam kondisi tidak alamiah saat bekerja (Siska dan
Teza, 2012: 62). Postur tubuh yang ideal
sebaiknya pada posisi netral dan
joints secara alamiah berada dalam satu garis, sehingga dapat mengurangi
beban kerja dan tingkat kelelahan saat bekerja (European Agency for Safety
and Health at Work, 2008: 1).Dengan kata lain, hindari posisi membungkuk
atau awkward dan biasakan posisi tubuh dalam kondisi alamiah berdiri.
Menurut Washington State Department of Labour and Industries (2011:
2,3, dan 6), untuk pekerjaan yang dilakukan selama lebih dari dua jam
sehari, hindari membungkuk pada leher atau punggung lebih dari 30 derajat.
Hal ini untuk menghindari terjadinya cedera pada bagian tubuh tersebut.
Begitu pula menurut sumber yang sama, agar tidak membengkokkan
pergelangan tangan lebih dari 30 derajat. Menurut sebuah penelitian yang
dilakukan di Indonesia, membungkukkan badan dan leher lebih dari 20
derajat dapat menimbulkan nyeri pada punggung dan nyeri pada sekitar
leher (Agustina dan Maulana, 2012: 169). Jarak antara kaki dengan bidang
kerja setidaknya 10 cm (Dul dan Weerdmeester, 2001: 22). Dul dan
Weerdmeester (2001: 29) juga menyarankan untuk menghindari posisi
lengan dan bahu di belakang badan.
2.11.2
Low Back Compression
Low back compression adalah tingkat kompresi yang dihasilkan pada
bagian tubuh belakang (punggung bawah). Tingkat kompresi ini
mempengaruhi tubuh dan dapat mengakibatkan
low back pain. Low back
pain merupakan gejala nyeri di bagian punggung bawah karena postur tubuh
yang tidak normal dalam jangka waktu yang cukup lama (Astuti, 2007: 29).
Ada sebuah penelitian terkait beban kompresi maksimal pada salah satu
bagian low back, yaitu pinggang (lumbar). Beban kompresi maksimal pada
bagian tubuh tersebut adalah 6300 N (McGill, 2007: 125). Oleh karena itu,
beban kompresi pada low back
seharunya diminimalisir agar dapat
menghindari terjadinya cedera pada bagian tubuh tersebut.
2.11.3
Rapid Entire Body Assessment (REBA)
Rapid entire body assessment (REBA) merupakan salah satu alat untuk
mengukur tingkat ergonomi pada tubuh bagian atas maupun bagian bawah
(Motamedzade, Ashuri, Golmohammadi, dan Mahjub, 2011: 27). REBA
juga dapat mengetahui tingkat resiko pada work-related
musculoscetal
disorder (WMSDs) (Motamedzade, Ashuri, Golmohammadi, dan Mahjub,
2011: 27).
2.12
Safety
2.12.1
Indikator Keamanan Produk
Dalam mengembangkan atau mencipatkan suatu produk, seharusnya
pengembang mempertimbangkan aspek keamanan (safety ) produk.
Ada
beberapa indikator yang diterapkan pada keamanan produk. Berikut
indikator keamanan produk menurut www.gov.uk (2013):
1.
Cukup kuat untuk mengangkut beban yang ada
2.
Tidak memproduksi bahan atau baran yang beracun, dan berbahaya
|