Start Back Next End
  
14
3.
Likuiditas (liquidity) Unit surplus dapat menempatkan dana yang dimilikinya
dalam bentuk produk-produk berupa giro, tabungan, deposito, dan sebagainya.
Produk-produk tersebut masing-masing mempunyai tingkat likuiditas yang
berbeda-beda. Untuk kepentingn likuiditas para pemilik dana dapat
menempatkan dananya sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya. Dengan
demikian bank memberikan fasilitas pengelolaan likuiditas kepada pihak yang
mengalami surplus likuiditas dan menyalurkannya kepada pihak yang mengalami
kekurangan likuiditas.
4.
Efisiensi (efficiency) Peranan bank sebagai broker adalah menemukan peminjam
dan pengguna modal tanpa mengubah produknya. Disini bank hanya
memperlancar dan mempertemukan pihak-pihak yang saling membutuhkan.
Adanya informasi yang tidak simetris (asymmetric information) antara peminjam
dan investor menimbulkan masalah insentif. 
2.1.4
Klasifikasi Bank di Indonesia
Menurut Dahlan Siamat (2005) dalam bukunya yang berjudul “Manajemen
Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan”, dilihat dari segi
kepemilikannya, bank diklasifikasikan menjadi :
1.
Bank Nasional
a.
Bank Persero (Bank Pemerintah)
Bank persero atau juga sering disebut Bank BUMN, pada awalnya masing-
masing didirikan dengan undang-undang tersendiri mengenai bidang tugas
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter