19
5.
Jurnal umum
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang
dijual selama periode akuntansi tertentu.
Maka dapat diketahui pada umumnya catatan akuntansi yang digunakan dalam
sistem penjualan tunai meliputi, jurnal penjualan, kartu piutang, kartu persediaan,
kartu gudang dan jurnal umum.
2.6.6.
Prosedur Penjualan Kredit
Prosedur adalah suatu urutan kegitan klerikal, biasanya melibatkan beberapa
orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan
secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi 2001: 5).
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit (Mulyadi 2001:
219-220) adalah sebagai berikut :
1.
Prosedur order penjualan.
2.
Prosedur persetujuan kredit.
3.
Prosedur pengiriman.
4.
Prosedur penagihan.
5.
Prosedur pencatatan piutang.
6.
Prosedur distribusi penjualan.
7.
Prosedur pencatatan harga pokok penjualan.
Jadi, prosedur atau urutan kegitan klerikal
yang membentuk sistem penjualan
kredit adalah
prosedur order penjualan, prosedur persetujuan kredit, prosedur
pengiriman, prosedur penagihan, prosedur pencatatan piutang, prosedur distribusi
penjualan dan prosedur pencatatan harga pokok penjualan.
2.6.7.
Unsur Pengendalian Intern Penjualan Kredit
Menurut Mulyadi
(2001:220),
unsur pokok pengendalian intern penjualan
kredit adalah:
Unsur pokok pengendalian intern
penjualan kredit terdiri dari (1)
organisasi, (2) sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, (3) praktik yang sehat.
Penjelasan unsur pokok penjualan kredit adalah sebagai berikut:
1.
Organisasi
a.
Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit
Pemisahan kedua fungsi ini dimaksudkan untuk menciptakan
pengecekan intern terhadap transaksi penjualan kredit. Dalam transaksi
|