![]() 4
4
2.1
Sistem produksi merupakan sistem integrasi
yang memiliki
komponen
struktural dan fungsional
dari suatu proses
yang memberikan
nilai tambah
pada proses
produksi yang mengubah input menjadi output
yang memiliki
nilai komersial (Gaspersz, 2012, p. 5).
Dari segi tujuan perusahaan,
sistem produksi dibedakan menjadi
empat jenis, yaitu (Nasution & Prasetyawan, 2008, p. 10):
1.
Engineering To Order
(ETO), yaitu produsen melakukan rekayasa
mulai dari penyimpanan fasilitas sampai pembuatan untuk memenuhi
pemesanan.
2.
Assembly To Order (ATO), yaitu produsen membuat desain standar,
modul-modul standar yang sebelumnya dan merakit sesuai kombinasi
tertentu dari modul-modul tersebut sesuai dengan pesanan konsumen.
3.
Make To Order (MTO), yaitu produsen menyelesaikan item akhirnya
hanya jika telah menerima pesanan konsumen untuk item tersebut.
Item bersifat unik dan mempunyai desain sesuai
pesanan, maka
konsumen akan menunggu hingga produsen dapat menyelesaikannya.
4.
Make To Stock (MTS), yaitu produsen membuat item-item yang
diselesaikan dan ditempatkan sebagai persediaan sebelum pesanan
konsumen diterima.
Manufacturing Lead Time dari keempat jenis operasi proses produksi
dapat digambarkan sebagai berikut (Gaspersz, 2012, p. 11):
Gambar 2.1 Lead Time dari bermacam jenis operasi proses produksi
Perencanaan dan pengendalian produksi
(PPC)
merupakan bagian
dalam sistem produksi dimana difungsikan untuk mengendalikan aliran
material yang masuk,
mengalirkan
dan mengeluarkan
dari suatu sistem
produksi untuk dapat memenuhi permintaan pasar dengan jumlah yang tepat,
dan biaya produksi minimum. PPC dapat dibedakan menjadi dua hal
pekerjaan yang saling berkaitan, yaitu: Perencanaan
Produksi dan
Pengendalian Produksi. Oleh karena
perencanaan ini berkaitan dengan masa
mendatang, maka perencanaan disusun atas dasar perkiraan yang dibuat
berdasarkan data masa lalu dengan menggunakan asumsi
(Nasution &
Prasetyawan, 2008, p. 15).
Sesuai dengan fungsinya, pengendalian produksi melakukan aktivitas-
aktivitas sebagai berikut, diantara: Mengukur realisasi dari rencana produksi;
Membandingkan realisasi dengan rencana produksi; Mengamati
penyimpangan yang terjadi baik yang dapat ditolerir maupun yang tidak dapat
ditolerir; Menganalisa sebab-sebab terjadinya penyimpangan dan Melakukan
tindakan perbaikan
dengan
menghilangkan penyebab dan melakukan
|