14
dengan suatu insiden yang memungkinkan ia terluka atau mati sehingga muncul
perasaan diteror dan perasaan putus asa. (Strauser, Lustig, Cogdal, dan Uruk, 2006, hal.
346). Trauma yang berkepanjangan akan menimbulkan gejala post traumatic stress
disorder (PTSD). Menurut Bufka dan Barlow gangguan Stress Pasca Trauma (PTSD)
merupakan gangguan mental pada seseorang yang muncul setelah mengalami suatu
pengalaman traumatik dalam kehidupan atau
suatu peristiwa yang mengancam
keselamatan jiwanya (dikutip
Lakey, 2007). Orang yang mengalami sebagai saksi
hidup kemungkinan akan mengalami gangguan stress.
Selain itu, bagi wanita yang
mengalami kekerasan fisik, pemerkosaan dan pelecehan seksual, dan menyaksikan
kekerasan dapat mengacu pada penyebab PTSD (Breslau & other,1997; Kessler &
other, 1997 , hal. 481).
2.5.1 Gejala Trauma
Menurut Veterans dalam jurnal National Center for PTSD (2011), PTSD
memiliki tiga gejala utama, yakni:
1.
Re-experiencing
atau mengingat kembali (flash back). Korban trauma
umumnya terus mengalami atau menghidupkan kembali trauma mereka dalam
bentuk seperti berikut :
a.
Memiliki kenangan buruk seperti gambar, presepsi maupun pemikiran
yang berkaitan dengan trauma
b.
Mengalami mimpi buruk tentang suatu kejadian
c.
Merasa bahwa kejadian tersebut akan terulang lagi (flash back )
d.
Gejala fisik seperti berkeringat, detak jantung lebih cepat, susah
bernafas ketika teringat pada kejadian traumatik.
|