9
2.1.3 Teori Medan Makna
Harimurti dalam Chaer (2009, hal.
110), menyatakan bahwa medan makna
(semantic field, semantic domain)
adalah bagian dari sistim semantik bahasa yang
menggambarkan bagian dari bidang kebudayaan atau realitas dalam alam semesta
tertentu dan direalisasikan oleh seperangkat unsur leksikal yang maknanya
berhubungan.
Pada awalnya konsep sosiasi makna dipelopori oleh Ferdinand de Saussure,
disimpulkan adanya hubungan di antara seperangkat kata, misalnya dengan kata
baik, kebaikan, memperbaiki, pembaikan, perbaikan atau satu, satuan, penyatu,
persatuan, penyatuan, bersatu, pemersatu, kata-kata tersebut mempunyai asosiasi
antar sesama (Parera, 2004, hal. 137).
Bally seorang murid Saussure dalam Parera (2004, hal.
138) menyatakan bahwa
medan makna adalah salah satu jaringan asosiasi yang rumit berdasarkan pada
similaritas atau kesamaan, kontak atau hubungan dan hubungan-hubungan asosiatif
dengan penyebutan satu kata. Bally memasukkan konsep medan asosiatif dan
menganalisisnya secara mendetail dan terperinci. Bally melihat medan asosiatif
sebagai satu lingkaran yang mengelilingi satu tanda dan muncul ke dalam lingkungan
leksikalnya. Misalnya kata ox, ox
menyebabkan orang berpikir kata seperti cow,
lalu orang akan berpikir tentang plow, strength, dan sebagainya. Dengan kata
kerbau, orang bisa berpikir mengenai kekuatan atau kebodohan.
|