Start Back Next End
  
9
Makna denotatif biasanya dihubungkan dengan bahasa ilmiah. Seorang penulis
yang hanya ingin menyampaikan informasi kepada kita, dalam hal ini khususnya bidang
ilmiah, akan berkecenderungan untuk mempergunakan kata kata yang bersifat denotatif.
Sebab pengarahan yang jelas terhadap fakta yang khusus adalah tujuan utamanya. Ia
tidak mengijinkan interpretasi tambahan dari tiap pembaca, dan tidak akan membiarkan
interpretasi itu dengan memilih kata kata yang bersifat konotatif. Sebab, itu untuk
menghindari interpretasi yang mungkin timbul, penulis akan berusaha untuk memilih
kata dan konteks yang relatif bebas interpretasi (Keraf, 2007;28).
Karena setiap kata memiliki denotasi, maka penulis harus mempersoalkan
apakah kata yang dipilihnya sudah tepat. Ketepatan pilihan kata itu tampak
dari
kesanggupanya untuk menuntun pembaca kepada gagasan yang ingin disampaikan, yang
tidak memungkinkan interprestasi lain selain dari sikap pembicara dan gagasan-gagasan
yang akan disampaikan itu, memilih sebuah denotasi yang tepat, dengan sendirinya lebih
mudah dari memilih konotasi yang tepat. Seandainya ada kesalahan dalam denotasi,
maka hal itu mungkin disebabkan oleh kekeliruan atas kata-kata yang mirip bentuknya,
kekeliruan tentang antonim, atau kekeliruan karena tidak jelas maksud dan referennya
(Keraf, 2007:28-29).
Makna denotatif dapat dibedakan atas dua macam relasi, yaitu relasi antara
sebuah kata dengan barang individual dan relasi antara sebuah kata dan ciri-ciri atau
perwatakan tertentu dari barang yang diwakilinya (Keraf, 2007:29).
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter