Start Back Next End
  
11
mempunyai konotasi lain yaitu mengandung nilai “kebesaran” dan gugur
mengandung
nilai keagungan dan keluhuran. Sebaliknya kata persekot, uang muka, atau
panjar
hanya mengandung makna denotatif (Keraf, 2007;29).
2.3 Teori Analisis Medan Makna
Menurut padangan F. de Saussure, pada awal analisis linguistik struktural para
linguis sangat dipengaruhi oleh psikologi asosionistik dalam pendekatan mereka
terhadap makna. Para linguis dengan intuisi mereka sendiri menyimpulkan hubungan
diantara seperangkat kata (Parera, 1991;137).
Bally (1974), seorang murid de Saussure, memasukan konsep medan asosiatif
dan menganalisisnya secara mendetail dan terperinci. Ia melihat medan asosiatif sebagai
satu lingkaran yang mengelilingi satu tanda dan muncul ke dalam lingkungan
leksikalnya. Ia mengambarkan kata ox
yang menyebabkan seseorang berpikir tentang
kata seperti cow, lalu makin jauh orang akan berpikir tentang plow, dan akhirnya tentang
strength, dan sebagainya. Misalnya dengan kata kerbau
mungkin seseorang akan
berpikir tentang kekuatan
atau kebodohan.
Jadi medan makna adalah satu jaringan
asosiasi yang rumit berdasarkan pada similaritas/kesamaan, kontak/hubungan, dan
hubungan-hubungan asosiatif dengan penyebutan satu kata (Parera,1991;38).
Buah pikir F. de Saussure dan muridnya C. Bally juga buah pikir dari W. von
Humboldt,Weisgerber, dan R.M. Meyer telah menjadi inspirasi utama bagi J. Trier
dalam pengembangan Teori Medan Makna. Dalam bukunya tentang istilah-istilah bahas
ajerman, Der Deutsche Wortschatz im Sinnbezirk des Verstandes (1891), J. Trier
melukiskan vokabulari sebuah bahasa tersusun rapi dalam medan-medan dan dalam
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter