12
medan itu setiap unsur yang berbeda didefinisikan dan diberi batas yang jelas sehingga
tidak ada tumpang tindih antar sesama makna. Ia mengatakan bahwa medan makna itu
tersusun sebagai satu mosaik. Setiap medan makna itu akan selalu tercocokkan antar
sesama medan sehingga membentuk satu keutuhan bahasa yang tidak mengenal
tumpang tindih.
2.4 Teori Pengkajian Puisi
Waluyo (2002;1) membagi karya sastra menjadi tiga bagian, yaitu prosa, puisi dan
drama. Puisi adalah karya sastra tertulis yang paling awal ditulis oleh manusia.
Dilanjutkannya, puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat,
dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan dengan pemilihan kata-kata yang bersifat
kias (imajinatif). Kata-kata betul-betul terpilih agar memiliki kekuatan pengucapan.
Walaupun singkat atau padat, namun berkekuatan. Karena itu, salah satu usaha penyair
adalah memilih kata-kata yang memiliki persamaan bunyi (rima). Kata-kata itu mewakili
makna yang lebih luas dan lebih banyak. Karena itu, kata-kata dicarikan konotasi atau
makna tambahannya dan dibuat bergaya dengan bahasa figuratif.
2.4.1 Pengertian Lirik Lagu
Menurut Waluyo (2002;2) menyebutkan nyanyian-nyanyian yang banyak
dilagukan adalah contoh puisi yang populer. Bahasanya harus mudah dipahami karena
pendengar harus cepat memahami isi lagu itu sementara lagu didendangkan. Dalam puisi
konsentrasi bahasa lebih intens daripada prosa. Majas, rima, ritma, dan diksi disusun
secara lebih seksama dibandingkan dengan lirik-lirik lagu populer.
|