Start Back Next End
  
14
kaitannya dengan keseluruhan. Unsur-unsur itu hanyalah berarti dalam
totalitasnya dengan keseluruhan.
Waluyo (2002;25) juga menambahkan definisi puisi sebagai berikut:
“puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua
kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur
batinnya.”
Bentuk karya sastra puisi mempunyai struktur yang berbeda dengan prosa.
Perbedaan itu tidak hanya dari struktur fisiknya, tetapi juga dalam hal struktur batin.
Dalam hal struktur fisik dan struktur batin, penciptaan puisi menggunakan prinsip
pemadatan atau pengkonsentrasian bentuk dan makna
(Waluyo,2002;28-29). Dengan
demikian, penulis beranggapan bahwa lagu merupakan bagian dari puisi. Oleh karena itu,
dalam mengemukakan pengertian lagu, penulis menggunakan pemakaian puisi.
Bagian puisi, yaitu larik adalah baris di dalam puisi yang biasanya dikelompokkan
dalam bait-bait. Kemudian, yang dimaksud dengan bait adalah sekelompok larik yang
membentuk sebuah bagian puisi dan memiliki struktur yang sama dengan sejumlah atau
semua bagian lainnya di dalam puisi itu dari segi panjang lariknya dan rimanya. Sebuah
bait biasanya disusun terpisah dari bait lainnya (Waluyo,1995; hal 2). 
2.5 Teori Wacana
Dalam linguistik, teori wacana semakin dirasakan kehadirannya. Rasanya menjadi
tidak lengkap apabila sebuah paparan tentang kebahasaan tidak menyertakan teori
wacana itu. Bahkan, buku Tata Bahasa Indonesia Baku
menempatkan bab tentang
wacana secara mandiri sejajar dengan bidang tata bahasa lainnya, seperti kalimat dan
kata, sebuah terobosan dalam penulisan tata bahasa yang selama ini belum pernah
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter